SBT Hari Ini

Gedung SD Negeri 14 Gorom Rusak Akibat Hujan Deras, Proses Belajar Mengajar Terhenti

Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Pulau Gorom, SBT Terhenti Akibat Hujan

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Sumber: SD Negeri 14 Pulau Gorom
SEKOLAH RUSAK - Potret kondisi ruang sekolah yang nampak rusak, pasca hujan deras, Sabtu (3/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Pulau Gorom, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sangat memprihatikan, Sabtu (3/4/2025).

Pasalnya, saat musim hujan tiba, kegiatan belajar mengajar dengan terpaksa dihentikan lantaran kondisi gedung yang mulai rusak.

Hal itu disampaikan Aty Rumau, salah satu tenaga pengajar yang mengaku sedikitnya terdapat tiga ruang kelas yang terdampak hujan.

Kerusakan itu mulai dari atap bangunan sekolah hingga beberapa lembar plafon yang tergolong parah.

"Ada tiga ruangan, dari kelas satu sampai tiga itu ruangannya rusak, mulai dari atal bangunan sampai plafon di dalam kelas," ujarnya saat diwawancarai TribunAmbon.com melalui sambungan telepon.

Aty menyebut, jika hujan dengan intensitas deras mengguyur area itu, para siswa harus digabungkan ke ruangan lain untuk mengikuti kegiatan belajar.

Baca juga: Setelah 22 Tahun, Akhirnya Kabupaten SBT Punya Lampu Lalu Lintas

Baca juga: Tabrakan Maut di Tikungan BTN Negeri Lama - Ambon, Satu Korban Meninggal Dunia 

Hal itu lantaran kondisi ruangan yang tak memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat belajar mengingat kondisi ruangan yang basah kuyup.

"Biasanya kalau hujan, kegiatan belajar mengajar harus berhenti, jadi siswa kelas satu sampai tiga, kita gabung sama kelas empat sampai enam, dua kelas jadi satu," jelasnya.

Meski begitu, langkah tersebut dianggap tidak efektif jika dipaksakan untuk melanjutkan proses mengajar.

"Kalau gabung itu sama saja, karena guru tidak bisa menerangkan pelajaran, paling cuman bisa baca atau menulis saja, itupun juga mesti bagi papan tulis untuk dua kelas," tegasnya.

Kata dia kondisi itu telah berlangsung sejak tiga bulan terakhir, namun hingga kini belum ada perhatian serius pemerintah kabupaten SBT.

"Kurang lebih sudah tiga bulan begini, cuman sampai sekarang ini belum ada perbaikan," lanjutnya.

Dirinya berharap agar dalam waktu dekat ini, kondisi itu bisa teratasi dengan baik untuk menunjang proses belajar mengajar.

"Kita berharap supaya bisa diperbaiki, supaya siswa juga nyaman untuk terima pelajaran juga," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved