SBT Hari Ini

Kecam Pernyataan 'Senjata Makan Tuan', PMII SBT Minta Ketua DPRD Minta Maaf

Pernyataan yang dilontarkan terkait insiden demonstrasi dikantor DPRD pada Kamis (4/9/2035) lalu itu dianggap tidak relevan dan provokatif.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Haliyudin Ulima
DPRD SBT - Ketua DPRD SBT ketika diwawancarai awak media diruang kerjanya, saat melontarkan pernyataan "Senjata Makan Tuan", Kamis (4/9/2035) lalu. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Pernyataan Ketua DPRD SBT, Risman Sibualamo yang yang juga merupakan Ketua Fraksi PKB, menuai kecaman keras dari kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) SBT. 

Pasalnya, pernyataan yang dilontarkan terkait insiden demonstrasi dikantor DPRD pada Kamis (4/9/2035) lalu itu dianggap tidak relevan dan provokatif.

Terlebih, dalam insiden tersebut, empat anggota PMII turut mengalami insiden tragis berupa luka bakar dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Namun, Ketua DPRD malah melontarkan kalimat "Senjata Makan Tuan" untuk mengomentari kejadian tersebut.

Baca juga: Titik Terang Konflik Adat Danama SBT: Pemda Kabulkan Tuntutan Warga

Ali Imran Mahu salah satu alumni PMII, yang pernah menjabat sebagai Ketua III Bidang Keagamaan menilai, pernyataan itu bukan sekadar masalah etika, tetapi juga menunjukkan ketidakpekaan terhadap sejarah hubungan antara PMII dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

"Ketua DPRD harus minta maaf. Dia seharusnya tahu betul sejarah antara PMII dan PKB. Kalimat 'senjata makan tuan' tidak relevan dengan peristiwa yang terjadi, dan itu merupakan ejekan bagi kami," sesalnya.

Ia menilai kalimat tersebut tak harus dilontarkan oleh seorang pejabat publik ditengah insiden tragis yang tengah dialami beberapa rekan organisasinya.

"Dibalik insiden yang menimpa sahabat-sahabat kami yang terluka dan masuk rumah sakit, kenapa Ketua DPRD harus lontarkan bahasa senjata makan tuan," lanjutnya.

Baca juga: Manajer SPBU Janji Libatkan Aparat Keamanan Tangani Modus BBM Nakal di Namlea

Atas dasar itu, PMII menuntut Ketua DPRD untuk meminta maaf secara terbuka. 

Sebagai tindak lanjut, PMII berencana menggelar konferensi pers dan akan meneruskan masalah ini ke pengurus PKC (Pengurus Koordinator Cabang) dan PB (Pengurus Besar) PMII untuk ditindaklanjuti.

Aksi demonstrasi juga direncanakan oleh kader PMII sebagai bentuk protes terhadap pernyataan tersebut.

"Di internal, kami rencana buat jumpa pers, yang pastinya kami minta jenjang ke  PKC dan PB untuk harus menindaklanjuti itu. Nanti adik-adik demo berkaitan dengan itu juga didalamnya," tegasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved