Info Daerah

Curah Hujan Tinggi, Harga Cabai di Pasar Langgur Masih Mahal Rp 150 per kilo

Pantauan TribunAmbon.com, Rabu (23/4/2025) rerata pedagang bumbu dapur menjual cabai dengan harga Rp. 150 ribu per kilo.

Tribunambon/Vera
HARGA PASAR : Harga cabai rawit di pasar langgur masih mahal, perkilo dibandrol Rp. 150 ribu, Rabu (23/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Imbas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra)  dan Kota Tual harga cabai di pasar Langgur masih mahal.

Pantauan TribunAmbon.com, Rabu (23/4/2025) rerata pedagang bumbu dapur menjual cabai dengan harga Rp. 150 ribu per kilo.

Melonjak dari harga normal Rp. 80 ribu per kilo.

Untuk cabai keriting dihargai Rp. 180 ribu per kilo, naik dari harga sebelumnya Rp. 150 per kilo.

Tomat lokal jenis apel dijual Rp. 50 ribu per kilo, naik dari harga sebelumnya Rp. 24 ribu per kilo.

Sementara komoditas bawang merah dan putih kompak dijual Rp. 60 ribu per kilo.

Soal Inflasi, BPS Maluku Tengah : Jangan Hanya Subsidi, Harus Ada Peraturan yang Mengikat

Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai Mei 2025, Gereja Katolik Masuki Masa Sede Vacante

Sedangkan untuk kol dibandrol Rp. 40 ribu per kilo, wortel Rp. 50 ribu per kilo, kentang Rp. 40 ribu per kilo dan buncis Rp. 40 ribu per kilo.

Aminah Ohoirat salah satu pedagang di pasar Langgur, menyebut kenaikan harga cabai rawit ini disebabkan tingginya curah hujan.

"Hujan masih terus berlangsung sehingga beberapa petani cabai di kabupaten tidak memanen komoditi cabai tersebut. kalau panen saat hujan nanti cabai mudah busuk atau berkurang kualitas cabainya," ungkapnya.

Menurutnya, stoknya sedikit sedangkan permintaan pasar tinggi jadinya lonjakan harga.

"Mungkin pekan depan jika sudah ada pelayaran harganya kembali normal, karena ada pasokan cabai dari Kota Ambon," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved