Maluku Terkini

Akhirnya Siswa SMP di Maluku Tenggara Bisa Ujian Tanpa Perlu ke Hutan, Sudah Ada Jaringan

Mereka menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli perangkat layanan internet satelit Starlink.

Iryne Kerubun Jalmaf
Proses ANBK di SMP Negeri satu atap Mun Kei Besar. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Akhirnya proses Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)  di SMP Negeri Satu Atap Mun Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kini dilakukan di kelas tanpa harus menyusuri hutan dengan jarak tempuh 1,5 kilometer.

Hal ini diakui Kepala SMP Negeri Satu Atap (Satap) Mun Essoy,Iren Kerubun melalui sambungan telepon, Selasa (10/9/2024).

Ia menuturkan kini para siswanya tak perlu pergi ke hutan seperti tahun sebelumnya 

"Tahun kemarin pada 20 hingga 21 September 2023, karena tidak ada internet, kami menyusuri hutan dan kebun masyarakat Ohoi Mun Essoy dan Mun Ohoiir untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)," ucapnya.

Baca juga: Cari Signal Hingga ke Hutan, Siswa SMP Satu Atap Mun Kei Besar Akhirnya ANBK di Rumah Kebun

Menurut dia, pada saat itu mereka berhadapan dengan cuaca yang berubah-ubah. Kadang panas tetapi kadang pula hujan. Walau demikian, para siswa bersama guru tidak putus asa untuk menggapai masa depan yang lebih baik dari saat ini.

Dia menjelaskan dalam setiap keterbatasan yang mereka hadapi,pihaknya kemudian menemukan solusi menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli perangkat layanan internet satelit Starlink.

“Pesan peralatan Starlink seminggu sebelum ANBK 2024 dan mulai berfungsi sehari sebelum pelaksanan ANBK atau pada Minggu (8/9/2024)," ungkapnya.

Walaupun anggaran yang kami pergunakan untuk pengadaan starlink sekitar Rp.8.499.0000, tetapi demi kesinambungan pendidikan anak-anak, sehingga kami harus memberikan pelayanan terbaik.

Anak-anak akhirnya bisa mengikuti ANBK di dalam gedung sekolah. Tidak lagi ke hutan atau kebun masyarakat.

Jumlah peserta ANBK sebanyak 34 orang dengan rincian 13 laki-laki dan 21 perempuan.

jumlah gurunya sebanyak 12 orang yang terdiri atas tujuh orang ASN dan lima orang PPPK.

Sekalipun telah memiliki starlink pihaknya juga masih membutuhkan sarana pendukung seperti ruang guru dan laboratorium IPA.

“Kami membutuhkan guru mata pelajaran Penjaskes,IPS dan agama Islam. Walupun siswanya mayoritas Kristen tetapi kami punya lima siswa yang beragama Islam,”imbuhnya.

SMP Negeri Satap Mun Essoy mendapat dukungan murid dari SD Naskat Mun Ohoiir,SD Negeri Mun Kahar dan SD Kristen Mun Warfan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved