Maluku Terkini

Pengamat Sebut Maluku Wilayah Kaya SDA, Tapi Hadapi Sejumlah Masalah

Pengamat Ketenagakerjaan dan Pendidikan Fransiskus Go mengatakan Maluku merupakan wilayah kaya budaya, kearifan lokal, dan sumber daya alam.

Ist
Pengamat Ketenagakerjaan dan Pendidikan Fransiskus Go bicara tentang wiayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah kaya budaya, kearifan lokal, dan sumber daya alam. 

TRIBUNAMBON.COM - Pengamat Ketenagakerjaan dan Pendidikan Fransiskus Go mengatakan Maluku merupakan wilayah kaya budaya, kearifan lokal, dan sumber daya alam.

Namun, kata dia, Provinsi Kepulauan ini menghadapi permasalahan.

Permasalah tersebut, seperti pertama, keterbatasan Infrastruktur di mana masih minimnya akses transportasi, dan minimnya ketersediaan listrik dan air minum.

"Kedua, Lingkungan dan Perubahan yang mencakup Kerusakan Lingkungan, Dampak Perubahan Lingkungan, Pengairan Sulit. Ketiga, Kesehatan dan Pendidikan yang mencakup akses layanan pendidikan dan angka partisipasi pendidikan yang masih rendah, kurangnya tenaga medis dan fasilitas kesehatan," kata dia pada Selasa, 30 April 2024.

Baca juga: Akademisi Nilai Hadirnya Ambon New Port Mampu Mendorong Pemanfaatan Sumber Daya Laut

Keempat, Ekonomi dan Lapangan Kerja yang mencakup tingginya tingkat pengangguran dan tantangan dalam pengembangan sektor ekonomi. Kelima, Sosial dan Budaya yang mencakup tanah ulayat/adat, kemiskinan dan ketimpangan sosial, human trafficking.

Dia menjelaskan, Maluku sebagai Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, memiliki karakteristik yang berbeda dengan Provinsi lain di Kawasan Barat Indonesia dimana dampak konflik sosial, kemiskinan, dan kesenjangan sosial.

Potensi wilayah berbeda mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berbeda di setiap wilayah sehingga menciptakan kesenjangan ekonomi dan sosial. Menurut data BPS 2023, Maluku masuk dalam urutan 4 besar Provinsi termiskin di Indonesia.

Saat ini kata Frans Go, perekonomian Maluku terutama bergantung pada sektor pertanian seperti kelapa, cengkeh, pala, dan perikanan.

Infrastruktur terutama di luar Ibukota Ambon, masih memerlukan peningkatan terutama akses transportasi dan ketersediaan listrik. Pariwisata mulai berkembang di Maluku terutama dengan potensi alamnya yang indah seperti pantai, pulau-pulau kecil dan keanekaragaman hayati bawah laut.

Frans Go mengungkapkan lima tantangan investasi bagi investor di Provinsi tersebut adalah:

Pertama, tingkat pendidikan yang rendah dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.

“Pendidikan formal adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah untuk masyarakat," kata dia.

Tantangan kedua sambung Frans Go adalah Kemandirian ASN terbatas.

Tantangan ketiga adalah: Kreatif berpikir SDM terbatas. Tantangan keempat, keengganan investor karena dihadang politikus daerah yang menyebabkan para investor kerap enggan berinvestasi di suatu daerah karena dihadang dan diperas oknum daerah, birokrasi yang berbelit dan panjang, serta kenyamanan dan keamanan yang kurang kondusif.

Tantangan keempat adalah: Pemimpin daerah tidak menjadi tuan rumah yang baik. Banyak orang menjadi pemimpin daerah karena hanya bermodalkan uang tanpa kapasitas dan kualitas.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved