Tradisi Pukul Sapu

Gubernur Murad Ismail dan Bupati Rakib Sahubawa Sama-sama Bangga Tradisi Pukul Sapu: Jadi Identitas 

Tradisi Pukul Manyapu atau Baku Pukul Sapu Lidi adalah warisan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Mamala dan Negeri Morella.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
ist
Gubernur Maluku Murad Ismail dan Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa saat hadiri acara pukul manyapu di Mamala-Morella, Rabu (17/4/2024). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

TRIBUNAMBON.COM - Tradisi Pukul Manyapu atau Baku Pukul Sapu Lidi adalah warisan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Mamala dan Negeri Morella.

Tradisi ini berupa atraksi saling memukul badan hingga terluka dan mengeluarkan darah dengan menggunakan sapu lidi.

Tradisi Pukul Sapu ini dilakukan pada tanggal delapan Syawal atau bertepatan dengan hari ketujuh setelah hari raya Idul Fitri.

Karenanya, Gubernur Maluku Murad Ismail mengajak semua pihak menjaga kelestarian tradisi Pukul Sapu pada penghujung masa jabatannya.

“Marilah kita menjaga adat dan tradisi kita ini dengan sebaik-baiknya. Pukul Manyapu sudah menjadi agenda tahunan dan sudah masuk dalam kalender festival pariwisata tahunan di Provinsi Maluku," kata Gubernur Murad Ismail saat membuka tradisi Pukul Manyapu dalam rangka memperingati 7 Syawal 1445 Hijriah di Negeri Mamala, Maluku Tengah, Rabu (17/4/2024).

"Di penghujung akhir masa jabatan ini, saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak masyarakat Negeri Mamala, atas dukungan serta kepercayaan kepada saya dan keluarga selama bertugas sebagai Gubernur Provinsi Maluku," imbuhnya.

Baca juga: Pemuda Negeri Morella Gelar Teatrikal Perang Kapahaha yang Melahirkan Tradisi Pukul Sapu

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa mengungkapkan acara Baku Pukul Sapu Lidi adalah adat warisan budaya yang kaya dan unik dari masyarakat dan telah menjadi bagian dari identitas serta kebanggaan tersendiri bagi warga di daerah tersebut.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Upulatu (raja) serta tokoh adat dan tokoh agama Negeri Mamala-Morella dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan agenda Pukul Sapu dengan baik. Upaya ini, tidak hanya untuk menjaga tradisi para leluhur, tetapi juga untuk menjaga rasa persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan gotong royong kita semua," ucap Rakib. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved