Info daerah

Warga Tuntut Landmark Kota Langgur Dibuka, PUTR Malra Berdalih Masih Masa Pemeliharaan

Landmark Kota Langgur Masih ditutup karena masa pemeliharaan. Akan dibuka setelah penyerahan aset dan pengelolaannya kepada pihak ketiga

Megarivera Renyaan
Malik Renfaan Kabid Tata Ruang PUTR Malra saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Rabu (10/1/2024) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Landmark Kota Langgur yang terletak di Jalan Jenderal Soedirman, kelurahan Ohiijang hingga kini masih ditutup.

Pantauan Tribunambon.com, Rabu (10/1/2024) Pukul 13:00 WIT pagar seng biru masih berdiri kokoh mengitari landmark yang disebut menjadi ikon kota bertajuk Ain ni Ain itu.

Sementara itu warga yang keseharian mencari nafkah di kawasan tersebut nampak kesal lantaran masih ditutup.

Padahal selama moment Natal dan Tahun Baru warga mengharapkan dibuka untuk umum, sebagai sarana tongkrongan juga pusat hiburan dan kuliner.

Ketua pengemudi truk, Kress Resmol yang sehari-hari mangkal di kawasan tersebut menuturkan, lebih baik tak diresmikan bila masih belum rampung.

Pasalnya, warga menanti kepastian pembukaan untuk umum sejak diresmikan pada 30 Oktober 2023 lalu.

"Kalau tidak dibuka mending ditutup selamanya saja, dari awal proyek ini dibangun terkesan terburu-buru dan dipaksakan," kesalnya.

Menurutnya, semenjak moment Natal dan Tahun Baru masyarakat Malra menanti pembukaan biar ada warna baru namun masih ditutup.

Baca juga: Setelah Diberitakan TribunAmbon.com, Landmark Kota Langgur Akhirnya Diperbaiki

Baca juga: Landmark Kota Langgur Bocor Padahal Baru Diresmikan, Warga: Hanya Megah Dari Luar

"Biar seperti Kota Tual lah punya Taman Kiom yang dibuat elegan, saat Tahun Baru masyarakat tumpah ruah di sana sedangkan di Kabupaten Malra mau nongkrong dimana," ucapnya.

Sementara Kepala Bidang Tata Ruang PUTR Malra, Malik Renfaan saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (10/1/2024) mengatakan masih dalam masa pemeliharaan.

Serta antisipasi kerusakan dan pencurian.

"Karena masih dalam proses pemeliharaan, juga mengantisipasi kerusakan dan kecurian pada proyek pemerintah daerah di ruang terbuka," tukasnya.

Dijelaskannya, Landmark akan ditutup hingga penyerahan aset dan pengelolaannya kepada pihak ketiga selesai.

Nantinya, lokasi tersebut akan menjadi sentra ekonomi.

"Direncanakan akan dibuka beberapa cafe untuk menambah income daerah, jika semuanya telah rampung akan dibuka untuk umum," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved