Sekda Maluku Sadali Le Dikecam DPRD Lantaran Tak Hadiri Rapat Pembahasan Instentif

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie disoroti DPRD Provinsi lantaran tak menghadiri pemanggilan rapat gabungan membahas insentif tenaga pengangkut jenazah covid-19, Jumat (31/3/2023).

Padahal Sekda Maluku menjadi penentu keberadaan uang insentif para relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

"Sekda tidak ada, sama kayak rapat dengan komisi 1 terkait pembongkaran lapak jalan jenderal sudirman skorsing sampai saat ini, skorsing belum dicabut," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Rovik Afifudin saat rapat diruang Paripurna, Jumat.

Lanjutnya, ketidakhadiran Sadalie malah membuat hak para relawan itu semakin berlarut-larut tanpa ada kejelasan.

Sedangkan, insentif tersebut mempergunakan sedikit dari Rp 40 Miliar anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2022.

"Supaya kalau tidak ada uang disampaikan, jangan sadiki bagi uang di jalan-jalan. Sementara yang punya hak tidak kasih uangnya, tapi acara sedikit sawer. Sakit hati rakyat," ketusnya.

Baca juga: Sialana Sebut Biaya Rp. 23 Juta Sudah Pas, Warga Tak Mampu Tak Perlu Pindahkan Makam Jenazah Covid

Anggota DPRD dapil Kota Ambon itu menegaskan hal ini menjadi catatan DPRD untuk segera mengevaluasi APBD tahun 2022, serta Perkada dan lainnga.

"Diluar dari semua agenda tuk segera evaluasi apbd 2022, Perkada dan apbd 2023 Murni hasil evaluasi kemenkeu dan kemendagri," tegasnya.

Menurutnya, selaku Pemerintah, Sekda dan lainnya terlalu anggap enteng kebutuhan-kebutuhan rakyat.

"Jangan kita kasi harapan lagi tapi palsu. Apalagi ini belanja tidak terduga, itu tingkat kepalsuan tinggi, tidak tercatat secara administrasi, tidak ada tulisannya itu karena belanja tidak terduga," tandasnya.