Bentrok di Maluku Tengah

Tak Lama Lagi Bulan Ramadan, Bupati Maluku Tengah Imbau Warga Hitu Wakal Jaga Hubungan Persaudaraan

Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy mengimbau warga Hitu dan Wakal agar menghentikan segala kesalahpahaman.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Lukman
Pj Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy saat diwawancara di Baileo Ir. Soekarno, Pandopo Bupati, Kota Masohi, Selasa (28/2/2023). Ia mengimbau agar warga Hitu dan Wakal berhenti bertikai. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy mengimbau warga Hitu dan Wakal agar menghentikan segala kesalahpahaman dan kembali menjaga hubungan persaudaraan antar sesama.

Apalagi tak lama lagi sudah memasuki bulan Ramadan 1444 Hijriah yang akan jatuh tepat pada 22 Maret 2023 bulan depan.

"Saya imbau masyarakat Wakal maupun Hitu Lama dan Hitu Mesing, marilah menjelang Ramadan ini kita menjaga suasana keamanan dan hubungan persaudaraan kita sesama umat Islam," kata Marasabessy di Masohi, Selasa (28/2/2023).

Lanjutnya, baik warga Hitu maupun Wakal sama-sama memiliki hubungan darah yang tak bisa dipisahkan satu dan lainnya, sehingga memperbaiki kesalahpahaman menjadi hal wajib bagi setiap individu dari kedua negeri tersebut.

Mestinya kata dia, kejadian-kejadian yang selama ini terjadi baiknya dilupakan saja, demi keamanan dan kedamaian hidup anak cucu kedepan.

"Mereka itu satu. Hitu, Wakal, Hitu Lama itu mereka itu satu. Satu darah itu. Jadi marilah kita sama-sama menjaga dan saling memaafkan dan kita hidup memasuki bulan ramadan dengan aman dan penuh persaudaraan," jelas Marasabessy.

Baca juga: Polisi Ungkap Pemicu Warga Wakal dan Hitu yang Nyaris Bentrok Senin Sore

Baca juga: Jika Pelaku Penembak Aparat Tak Serahkan Diri, Kapolda Maluku: Kita Tangkap Hidup atau Mati

Diketahui warga Negeri Hitu dan Wakal nyaris terlibat bentrok di perbatasan kedua desa itu, Senin (27/2/2023) sekira pukul 16.15 WIT.

Konsentrasi massa diduga dipicu adanya suara sensor dari hutan petuanan Negeri Hitu.

Ditambah adanya aksi sejumlah warga Wakal yang diduga memanas-manasi sambil melambaikan ranting pohon cengkih.

Sementara saat ini, kondisi sudah mulai kondusif. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved