Payudara Jadi Perkara
Skors Mahasiswa IAIN Ambon Bisa Dicabut; Jika yang Bersangkutan Datang & Bicara Baik-baik
Menurutnya, ada klausul keputusan skorsing yang menegaskan jika terdapat kekeliruan di dalamnya, maka akan ditinjau kembali.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Mahasiswa IAIN Ambon, Indah Sari Ibrahim dicabut hak kuliahnya selama enam bulan karena menulis payudara di karya seni.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga FSEI, Nasaruddin Umar mengatakan hukuman skorsing yang diberikan bisa berpotensi dicabut kembali.
Menurutnya, ada klausul keputusan skorsing yang menegaskan jika terdapat kekeliruan di dalamnya, maka akan ditinjau kembali.
"Skorsing itu berpotensi dan berpeluang untuk dicabut, jika yang bersangkutan datang dan bicara baik-baik," kata Nasaruddin Umar kepada wartawan di Gedung FSEI, Jumat (4/3/2022) sore.
Lanjut Nasarudin, sejak awal pihaknya intens berkoordinasi bersama pimpinan lembaga untuk menyikapi perihal dimaksud.
Baca juga: Dewan Mahasiswa IAIN Ambon Harap Kampus Cabut Skorsing Masalah Payudara Intektual
Baca juga: Aksi Bungkam Mahasiswa IAIN Ambon Buntut Penurunan Karya Seni Bertuliskan Payudara
Kata dia, keputusan tersebut diambil sesuai prosedur dan Kode Etik Mahasiswa (KEM) yang berlaku IAIN Ambon.
"Skorsing diambil sesuai aturan yang berlaku di sini. Jika yang bersangkutan tidak terima, silahkan banding ke rektor," terangnya.
Ia menambahkan, sebelumnya skorsing diberikan, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada mahasiswa bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan ini pada pekan lalu.
Hanya saja, surat panggilan tidak diindahkan.
Padahal, melalui surat panggilan, ada ruang untuk jejak pendapat mengenai lukisan tersebut.
"Seharusnya, dirinya datang lalu kita selesaikan masalah secara baik-baik. Sebab, kita beranjak dari sudut pandang berbeda-beda dalam melihat lukisan," tandas Nasaruddin. (*)