Payudara Jadi Perkara
Dewan Mahasiswa IAIN Ambon Harap Kampus Cabut Skorsing Masalah Payudara Intektual
Ia menerangkan, Kode Etik Mahasiswa (KEM) belum sempat disosialisasi dan diketahui mahasiswa secara kolektif.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAIN Ambon, Zulpan Narahubun berharap dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) mempertimbangkan sanksi skorsing kepada Indah Sari Ibrahim, mahasiswa yang terlibat pameran karya seni bertuliskan payudara.
"Kita berharap penuh kepada Pimpinan FSEI pertimbangkan kembali keputusannya," kata Zulpan Narahubun kepada wartawan, Jumat (4/3/2022) sore.
Ia menerangkan, Kode Etik Mahasiswa (KEM) belum sempat disosialisasi dan diketahui mahasiswa secara kolektif.
Sehingga, seharusnya Indah tidak langsung diberi sanksi tersebut.
Baca juga: Aksi Bungkam Mahasiswa IAIN, Tuntut Pihak Kampus Segera Cabut Sanksi atas Indah Sari
Baca juga: Aksi Bungkam Mahasiswa IAIN Ambon Buntut Penurunan Karya Seni Bertuliskan Payudara
Dia pun memastikan, pengurus Dema akan mengawal kasus tersebut dan segera berkoordinasi dengan pimpinan lembaga.
Hal ini sebagai perlindungan bagi seluruh mahasiswa IAIN Ambon agar tidak diberi sanksi yang dapat merugikan keberlangsungan akademik.
"Usaha keras pasti kita lakukan hingga skorsing itu dicabut. Pantang kiranya di masa kepemimpinan saya ada mahasiswa dijatuhi sanksi," ungkapnya.
"Komunikasi baik melalui pertemuan langsung mungkin lebih elegan. Pengurus Dema bersikap mengambil jalan tengah sebagai mediator," tandas Narahubun. (*)