Kisah Bocah Pengangkut Wisatawan di Ohoi Letman Kepulauan Kei, Berani Bawa Perahu dan Flying Fox

Kisah bocah mengangkut wisatawan dari pesisir Desa Letman menuju ke gugusan pulau bernama Yeer Teran Ratut (YTR) menggunakan longboat

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng
Zidan Ohoibor (14) dan Rehan (9), bocah Kep Kei bekerja saat libur. Keduanya engangkut wisatawan dari pesisir Desa Letman menuju ke gugusan pulau bernama Yeer Teran Ratut (YTR) menggunakan longboat 

Selain mengemudi longboat, mereka juga standby jika diperlukan untuk meluncur menggunakan salah satu fasilitas paling diminati di lokasi ekowisata itu, yakni flying fox.

Baca juga: Wadah Pemandu Wisata di Pulau Banda Terbentuk, Ini Upaya HPI Kembangkan Pariwisata

Sesekali ada wisatawan yang khawatir menggunakan fasilitas tersebut karena dipasang secara manual dengan menggunakan tali yang menghubungkan dua pulau di kawasan itu.

Maka, mereka akan menunjukan cara penggunaan yang tepat agar tak mudah jatuh sebelum waktunya, atau sekedar mengurangi rasa takut bagi yang ingin mencoba.

Cara bermain flying fox di YTR itu pun cukup ekstrim.

Namun, Zidan yang masih duduk di bangku SMP Kelas II itu memperlihatkannya dengan cara yang sangat profesional.

Pertama, ia memegang kencang batang kayu segitiga yang diikat di tali sebagai pemegang, lalu memasang kuda-kuda.

Dengan sigap, dia meluncur dari satu sisi pulau dengan ketinggian kurang lebih 12 meter.

Sebelum mencapai sisi pulau lainnya, ia lalu menjatuhkan diri tepat di bagian tengah yang dibawahnya air laut berwarna biru kehijauan.

Arus memukul dengan kencang dari arah dalam teluk membawanya ke luar.

Namun, di sana sudah ada Rehan, si pengendali mesin yang siap menjemputnya dengan longboat.

Dengan memperlihatkan cara menggunakan flying fox itu, wisatawan jadi ikut mencobanya.

Dua bocah di Desa Letman, Kecamatan Kei Kecil
Dua bocah di Desa Letman, Kecamatan Kei Kecil (Kontributor TribunAmbon.com/Adjeng)

Keahlian yang dimiliki Zidan dan Rehan juga anak-anak lain di Desa Letman itu tidak diperoleh dari pembelajaran khusus, namun mereka dibentuk oleh alam.

Tinggal di daerah pesisir, di mana sebagian besar aktivitas mereka dihabiskan dengan bermain di laut menjadikan mereka terlalu terbiasa dengan keadaan itu.

Baca juga: Perkuat Potensi Wisata Kampung Siwang Ambon, Ini yang Dilakukan Kelompok Sadar Wisata

Mereka menjalani rutinitas ini di setiap akhir pekan atau di saat libur sekolah.

Bersyukur dengan keahlian itu mereka bisa membantu orang tua mereka untuk memenuhi kebutuhan sekolah atau sekedar untuk uang saku.

(*)

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved