Cerita Warga Rela Terjang Deras Sungai Waepulu: Tak Ada Jembatan, Kendaraan Selalu Terperosok
Cerita Warga Terjang Deras Sungai Jalan Lintas Seram Maluku: Tak Ada Jembatan, Kendaraan Selalu Terperosok
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Wattimena rela turun dan menerjang derasnya sungai.
Partikel sungai yang berisi lumpur pun mengotori celananya.
Hal itu ia lakukan demi kelancaran perjalanan minibus yang ditumpanginya.
Juga demi perjalanannya sampai ke seberang lintas kecamatan tanpa ada jembatan menyeberang.
Keadaan demikian dialami warga Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.
Mereka mengeluhkan akses penghubung berupa jembatan yang hingga kini belum tersedia.
• Bangun Sinergitas, Kapolda Maluku Kunjungi Kodim dan Lanal Saumlaki, Ini Pesannya
• Cegah Virus Corona di Ambon, Petugas Simulasi Penanganan Pasien Covid-19 di Bandara Pattimura
Padahal jalan lintas Seram yang digunakan warga menuju puluhan desa di Kecamatan Siwalalat dan Werinama saat ini memprihatinkan.
Setiap kali akan menuju kota kabupaten, warga selalu berhadapan dengan derasnya arus sungai.
Kendaraan nyaris selalu terperosok lumpur dan bebatuan sungai saat melintasi badan sungai yang lebarnya mencapai 300 meter.
“Ini menjadi pemandangan rutin di sungai Waepulu, kami (para penumpang) terpaksa harus turun dan membantu sopir mendorong mobil agar lolos dari lumpur,” ungkap Wattimena usai mendorong keluar minibus itu, Sabtu (7/3/2020) pagi.

Bagi warga, kegiatan tersebut selalu dilakukan meski menemui celananya harus basah dikotori lumpur Sungai Waepulu.
Tak hanya itu, sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi minibus pengangkut penumpang.
Pasalnya, kontur dasar sungai merupakan campuran lumpur dan bebatuan.
Kondisi itu diperparah dengan kondisi air yang keruh selepas hujan.