Buru Hari Ini

Beras SPHP di Namlea jelek Pembeli Komplain, Dinas Ketahanan Pangan Buru Siap Ganti Dengan yang Baru

Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Buru, Sufri Buton, menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan sebelum beras SPHP didistribusikan.

Tribunambon/umi
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BURU - potret kepala dinas ketahanan pangan kabupatem Buru Sufri Buton saat diwawancarai di ruang kerjanya beberapa waktu lalu,Rabu (15/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah pedagang beras di Pasar Impres Namlea mengeluhkan banyaknya komplain dari pembeli terkait jeleknya kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Para pembeli menilai sebagian beras yang beredar tidak sesuai harapan, baik dari segi mutu maupun tampilan.

Baca juga: Gedung Sekolah Rusak Parah, Siswa dan Guru di MTs LKMD Werinama Terpaksa Belajar di Ruangan Bocor 

Baca juga: Kualitas Beras SPHP di Pasar Namlea Berwarna Kuning, Begini Penjelasan Perum Bulog Maluku

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buru, Sufri Buton, menegaskan bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan sebelum beras SPHP didistribusikan ke mitra penyalur.

“Beras SPHP sebelum ke mitra, kita dari Dinas Ketahanan Pangan melakukan pengawasan terlebih dahulu,” jelasnya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Rabu (15/10/2025).

“Artinya, kita ke gudang dulu untuk mengawasi mutu dan hal-hal lainnya,” tambahnya.

Sufri menjelaskan, masalah kualitas yang dikeluhkan kemungkinan terjadi karena proses distribusi dalam jumlah besar.

“Mungkin karena dari mitra mengambil satu sampai dua ton, jadi ada kemungkinan satu atau dua karung yang terselip,” ujarnya.

Meski demikian, Dinas Ketahanan Pangan tidak tinggal diam.

Sufri menyebut pihaknya telah meminta mitra penyalur untuk menarik dan mengganti beras yang tidak layak konsumsi.

“Kami sudah komunikasikan dengan pihak mitra agar menyampaikan kepada pembeli, bila menemukan beras jelek, tolong dikembalikan dan akan diganti baru oleh pihak Bulog,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, pemerintah daerah berharap masyarakat tetap mendapatkan beras SPHP yang berkualitas baik sesuai tujuan program stabilisasi pangan nasional.

Diketahui,Sejumlah pedagang beras di Pasar Impres Namlea mengeluhkan banyaknya komplain dari pembeli terkait kualitas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Beras yang seharusnya menjadi solusi untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok justru dikeluhkan karena dinilai kurang layak konsumsi.

Salah satu pedagang beras di pasar Impres Namlea, Dwi Kurniasih mengungkapkan bahwa hampir setiap hari dirinya menerima keluhan dari para pelanggan yang membeli beras SPHP.

“Para pembeli selalu datang komplain tentang kualitas beras SPHP kepada kami,” ujarnya kepada TribunAmbon.com, Senin (13/10/2025). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved