Masohi Hari Ini

Warnai HUT Ke-68 Kota Masohi, Puluhan Siswa SD - SMP Tampil Apik Saat Lomba Bertutur

Dengan percaya diri para siswa tampil memukau, mereka membawakan cerita sesuai dengan tema yang diusung yakni 'bertutur dengan cinta tanah air.

Tribunambon/silmi
LOMBA BERTUTUR - Lomba bertutur dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kota Masohi, Selasa (22/10/2025). 

‎Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Warnai HUT ke-68 Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah berbagai lomba digelar.

‎Salah satunya lomba bertutur tingkat SD/MI dan SMP/MTS yang dilaksanakan pada Selasa (21/10/2025) dan Rabu (22/10/2025).

‎Mengenakan pakaian khas Maluku, Puluhan peserta tampil apik membawakan cerita-cerita legenda nusantara.

‎Dengan percaya diri para siswa tampil memukau, mereka membawakan cerita sesuai dengan tema yang diusung yakni 'bertutur dengan cinta tanah air, berkarakter, dan berbudaya'. 

Baca juga: Melawan Mafia Tanah, Menteri Nusron Perkuat Digitalisasi Pertanahan

Baca juga: Urus Sertipikat Tanah secara Mandiri, Warga Bekasi Buktikan Prosesnya Mudah

Diketahui, sebanyak 40 siswa SD/MI telah tampil sehari sebelumnya, kemudian tepat Rabu (22/10) sebanyak 32 peserta SMP/MTS tampil berlomba. 

‎Para dewan juri juga memiliki kualifikasi yang profesional, empat dewan juri masing-masing berasal dari Pengurus PGRI Kabupaten, Perwakilan Yayasan Sulinama, serta Pengawas Pendidikan Kabupaten. 

‎Syerin Payama, salah satu peserta dari SMP Negeri 71 Maluku Tengah membawakan cerita 'Asal Mula Air telaga Biru'. Selama 10 menit ia tampil apik, lugas tanpa kendala, ia menutup penampilannya dengan sebuah pantun.

‎"Pesan moral cerita menekankan bahwa kesetiaan adalah komitmen dan janji yang harus dibuktikan. Kesedihan dan keikhlasan memiliki makna yang mendalam," tukas Syerin menutup cerita.

‎Peserta lainnya, Mesya Tehupelasurry dari SMP Negeri 4 Maluku Tengah membawakan cerita berbeda yakni cerita lokal 'Empat Kapitan Maluku : Kapitan Wattimena, Kapitan Wattimuri, Kapitan Nanlohy, dan Kapitan Talakua'.

‎Mesya menyampaikan pesan moral bahwa cinta tanah air bukan sekedar kata-kata tapi keberanian dalam melindungi dan mempersatukan.

‎"Ke empat kapitan telah tiada.
‎Namun semangat mereka masih ada di setiap deburan ombak dan setiap jiwa anak Maluku," pungkas Mesya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved