Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi membentuk tim teknis tangani kelangkaan obat. Tim teknis tersebut bertugas untuk memastikan pengadaan dan penyediaan obat di rumah sakit plat merah tersebut. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Masohi, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Maluku Tengah serta sejumlah pihak, Rabu (1/10/2025).
Dirinya mengaku tim sudah bekerja dan sudah berproses. "Terkait ketersediaan obat kami sudah menata dengan membentuk tim teknis untuk pengadaan dan penyediaan obat yang ada di rumah sakit," ujar Rumuar. Direktur katakan, tim teknis yang dibentuk dalam rencananya (guna menangani) kebutuhan obat di farmasi, dalam sehari dua sudah berproses. "Kita bisa lihat di beberapa tempat dan pelayanan obat-obatan emergensi tertentu kita sudah siapkan, antibiotik, dan lainnya, kita sudah siap," jelasnya. Hanya lanjut Rumuar, beberapa jenis obat-obatan berat masih beli di luar, namun dengan catatan resep atau kwitansi (pasien) langsung dilakukan pengembalian alias pembayaran untuk mengganti uang pasien. "Sekarang sudah berlangsung (pengembalian biaya obat yang dibeli di luar), sekarang (sedang berlangsung di rumah sakit," terang Direktur. Diakui, saat ini pihaknya sudah proses pembayaran (kwitansi pembelian obat pasien), dana yang disiapkan sekitar Rp. 60 juta lebih. "Dan itu sudah diproses, dan sudah digantikan langsung oleh petugas yang ditunjuk langsung untuk penggantian resep atau kwitansi yang pasien BPJS beli diluar," tutur Rumuar. Namun dengan catatan, obat yang dibeli pasien BPJS harus memenuhi kriteria golongan obat Fornas kategori BPJS. "Pada prinsipnya sudah ada datanya dari Januari 2025 sampai saat ini datanya ada, sekitar Rp. 290 juta dan kita sudah proses untuk pembayaran dan pengembalian uang mereka," pungkas Rumuar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.