Maluku Terkini

Siswa Keracunan di Babar-MBD, Sudah 4 Hari Sampel MBG Belum Diserahkan SPPG ke BPOM

Sampel tersebut nantinya akan diperiksa terkait adanya dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), di Pulau Babar MBD.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Ode Alfin Risanto
TribunAmbon.com/Maula Pelu
MBG MALUKU - Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon, Tamran Ismail, saat dikonfirmasi sampel dari dugaan keracunan puluhan siswa di SMP Negeri 1 Pulau-pulau Babar, Negeri Tepa, Kecamatan Babar Barat, Maluku Barat Daya (MBD), Maluku. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon, tengah menunggu sampel makanan dari Tepa, Kabupten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku. 

Sampel tersebut nantinya akan diperiksa terkait adanya dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menimpah puluhan siswa SMP Negeri 1 Pulau-pulau Babar, MBD, pada Kamis (11/9/2025).

“Belum ni, saya masih tunggu  sampel dari SPPG,” ucap Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, melalui pesan WhatsApp, Senin (15/9/2025.

Baca juga: Unidar Ambon Sambut 370 Mahasiswa Baru, Tekankan Revolusi Industri 4.0 dan Perangi Radikalisme

Baca juga: KNPI Dampingi Warga Hunuth Mengadu ke DPRD, Soroti Lambatnya Penanganan Kasus Pembakaran Rumah

Terkait dengan lama waktunya, Tamran pastikan bahwa sampel yang nantinya diuji aman. 

“Kalau sampel yang ditaruh di kulkas, tidak apa-apa. Kemarin tunggu pesawat,” sambung Tamran.

Lanjutnya, sampel tersebut, parameter yang dilihat untuk kandungan penyebab gejala keracunan siswa itu hanyalah histamin. 

"Jadi yang kita uji adalah histaminnya," tuturnya.

Diketahui, saat ini publik sangat menantikan bagaimana hasil uji lab di BPOM Ambon. 

Sebab mengingat, kasus-kasus serupa seperti ini sudah terjadi beberapa kali di MBG wilayah Maluku. 

Salah satunya, pada Selasa 22 Juli 2025, ditemukan belatung pada MBG yang disajikan untuk para siswa Sekolah Dasar (SD) Kristen Seri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Sayangnya, temuan tersebut dihentikan proses penyelidikan lebih lanjut, dengan berdalih tidak ada korban jiwa. 

Padahal, kejadian seperti itu diduga bukan kali pertama ditemukan di sekolah tersebut.

Selain itu, di SD Negeri 23 Masohi, yang ditemukan belatung pada menu makanan MBG.

Namun hingga kini kasus-kasus itu, belum ada kabar langkah tegas dari tim-tim terkait dalam menindaklanjuti kejadian tersebut.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved