SBT Hari Ini

Seram Bagian Timur Jadi Saingan Kabupaten Lingga Riau untuk PSN Sagu, Lahan 7 Kali Lebih Besar

Dari lima daerah yang mengusulkan Program Strategis Nasional (PSN) dengan komuditas unggulan, dua diantara

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
PEMDA SBT - Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) semakin diperhitungkan dalam peta hilirisasi komuditas unggulan. 

Dari lima daerah yang mengusulkan Program Strategis Nasional (PSN) dengan komuditas unggulan, dua diantara menjadikan sagu sebagai bahan utama.

Yakni, Kabupaten SBT di Maluku dan Kabupaten Lingga di Riau. 

Hal itu disampaikan langsung Bupati Fachri Husni Alkatiri saat membuka kegiatan Intermediate Traning HMI Cabang SBT, di Gedung Serbaguna Kesehatan, Kota Bula, Jumat (21/11/2025).

"Sampai bulan Oktober kemarin, ada 5 daerah yang mengusulkan PSN, masing dengan komuditas yang khas, tapi dari lima daerah ini, yang mengusulkan sagu ada dua, satu di SBT, dan satu kabupaten Lingga di Riau," ujarnya.

Fachri menyebut, SBT dinilai jauh lebih unggul dari sisi potensi lahan.

Baca juga: Atasi Sampah Dilaut, Pemkot Ambon Bekerjasama Tuk Datangkan Kapal Emola 10 Asal Swiss

Baca juga: Dinas Pertanian SBT Gelar FGD Bahas Hilirisasi Sagu: Utamakan Aspek Sosial, Budaya dan Keberlanjutan

Kabupaten Lingga hanya memiliki sekitar 5 ribu hektare lahan sagu, sementara SBT menguasai sekitar 35 ribu hektare, atau tujuh kali lebih besar. 

Hal itu membuat SBT disebut sebagai kandidat terkuat untuk menjadi pusat industri sagu nasional.

“Mana yang lebih potensial? SBT. Apalagi kita dekat Papua, sumber bahan baku utama,” lanjutnya.

Ia juga mengungkap bahwa dua pabrik sagu di Papua saat ini tutup, dan pemiliknya mulai melirik SBT sebagai lokasi investasi baru karena kedekatan geografis dan ketersediaan lahan.

Tak hanya menjadi pesaing kuat di level nasional, peluang ekspor sagu dari SBT juga terbuka lebar. 

Menurut Bupati, pasar Jepang membutuhkan 20 ton tepung sagu setiap satu hingga dua minggu, permintaan yang dinilai sangat menjanjikan.

“Secara pasar sangat menjanjikan. Selain memanfaatkan potensi SBT, kita juga bisa dapat pasokan dari Papua,” jelasnya.

Dengan permintaan pasar internasional yang tinggi, serta dukungan lahan dan pasokan bahan baku yang melimpah, SBT optimistis dapat menjadi pusat industri sagu terbesar di kawasan timur Indonesia.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved