DPRD Ambon Tuai Kecaman setelah Studi Banding ke Jawa Barat: Mereka Pergi saat Masyarakat Kesusahan

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPRD Kota Ambon periode 2019-2024

TRIBUNAMBON.COM - Puluhan anggota DPRD Kota Ambon melakukan studi banding dalam rangka refocusing perubahan anggaran ke Jawa Barat.

Kegiatan itu menuai kecaman dari sejumlah pihak.

Tokoh pemuda Kota Ambon Mahmut Latif mempertanyakan studi banding yang dilakukan anggota dewan di tengah pandemi Covid-19.

Anggota DPRD Ambon Tak Percaya COVID-19, Wali Kota Richard: Tinggal Saja di Lokasi Karantina

Kelanjutan Kasus Pembobolan BNI Ambon, 6 Terdakwa Divonis 18 hingga 20 Tahun Penjara

“Ini mengapa anggota DPRD ke luar daerah untuk studi banding di tengah situasi sulit seperti ini untungnya apa bagi masyarakat,” kata Mahmut Latif saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2020).

Sebanyak 33 anggota DPRD Kota Ambon ikut dalam studi banding itu.

Mereka berangkat ke Jawa Barat dari Bandara Pattimura Ambon pada Rabu siang.

Menurut Mahmut, kegiatan studi banding itu tak membawa dampak positif bagi masyarakat Ambon.

Seharusnya, kata dia, studi banding dilakukan secara virtual di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Kita ini sudah hidup di dunia digital, kalau hanya sekedar mencari referensi bisa lewat diskusi webinar tanpa harus membuang-buang uang daerah, ini sangat menyedihkan sekali, karena mereka pergi saat masyarakat sedang kesusahan,” ungkap mantan Ketua Umum HMI Cabang Ambon ini.

144 Satwa Liar Endemik Translokasi ke Maluku, Tiba di Bandara Pattimura Ambon

DPRD Kota Ambon Minta Pemkot Terapkan Inpres Sanksi Pelanggaran Protokol Kesehatan

Ia menambahkan, perjalanan dinas puluhan anggota DPRD itu patut dipertanyakan karena tak relevan dengan kondisi saat ini.

“Menurut saya sebaiknya anggaran itu dialokasikan kepada warga dan kelompok UMKM yang terdampak Covid-19 itu jauh lebih urgen,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Pemantau Kebijakan Publik Maluku (PMBK) Stefi menyayangkan keputusan DPRD Kota Ambon melakukan perjalanan dinas di tengah pandemi Covid-19.

“Untuk apa menghambur-hamburkan uang rakyat kalau kegiatan itu tidak membawa dampak apa-apa pada masyarakat, yang lalu-lalu juga begitu tapi apa yang kita dapatkan,” katanya.

Stefi menegaskan, kepergian puluhan anggota DPRD Kota Ambon itu menjadi bukti minimnya empati terhadap kesusahan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Kata Pemkot Ambon saat Sekolah Swasta Minta Izin untuk Adakan Pembelajaran Tatap Muka

Lindungi Warga dari Corona, Pemuda di Skip Tengah Ambon Gelar Pasar Kaget

“Itu menandakan mereka tidak sensitif dengan situasi saat ini, masa kondisi seperti ini mereka nekat pergi dengan uang rakyat,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini