Ambon Hari Ini
Diduga Epilepsi, Sebabkan Pelajar di Desa Poka jadi Korban Tenggelam
Penemuan tragis ini terjadi di kawasan RT 02/RW 03 Desa Poka, tepatnya di belakang sebuah indekos dan toko Rafael.
Penulis: Novanda Halirat | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Novanda Halirat
AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Diduga memiliki penyakit sejak lahir yakni epilepsi, seorang pelajar di Desa Poka ditemukan tak bernyawa di tepi pantai.
Penemuan tragis ini terjadi di kawasan RT 02/RW 03 Desa Poka, tepatnya di belakang sebuah indekos dan toko Rafael, Senin (24/11/2025).
Hal ini disampaikan oleh Safia (47) orang tua korban yang menerangkan bahwa korban punya penyakit kejang-kejang (step) dan atau disebut epilepsi yang dialaminya sejak usia 1 tahun 9 bulan.
"Dia punya riwayat step kejang-kejang sejak umur satu tahun sembilan bulan, saya kira sudah hilang ternyata masing sering-sering muncul," ujarnya saat diwawancarai awak media.
Baca juga: Musyawarah Adat di Ambon Lahirkan Hetu Jazirah, Komitmen Pemersatu 22 Negeri tuk Maluku Pung Bae
Baca juga: Pemdes Hunuth Gelar Pendidikan dan Latihan Pembentukan Pangkalan Data Berbasis QGis
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat anak perempuan di pesisir pantai belakang rumah warga, Senin (24/11/2025) pagi.
Korban yang masih berusia 11 tahun dan duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut diduga meninggal dunia akibat tenggelam.
Penemuan tragis ini terjadi di kawasan RT 02/RW 03 Desa Poka, tepatnya di belakang sebuah indekos dan toko Rafael.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, tampak tubuh korban dalam posisi tengkurap di atas lumpur tepi pantai.
Korban terlihat mengenakan atasan berwarna hitam dan celana jeans biru.
Peristiwa ini telah dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay.
Ia mengonfirmasi bahwa korban berinisial HKA (11 tahun).
"Telah ditemukan sesosok mayat anak perempuan yang diduga meninggal akibat tenggelam pada pesisir pantai Belakang Kos-kosan belakang Toko Rafael Desa Poka," ujar Ipda Janet Luhukay.
Ipda Luhukay menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi dan orang tua korban.
Menurut penuturan saksi, sekitar pukul 08.45 WIT, saksi berjalan ke arah laut sekitar 5 meter dari belakang indekos.
Ia melihat HKA sudah dalam posisi tengkurap di pesisir pantai.
Saksi kemudian memanggil temannya dan setelah memastikan bahwa anak tersebut telah meninggal dunia, mereka segera melapor ke Mapolsek Teluk Ambon.
Di sisi lain, menurut keterangan orang tua korban, SF (47 tahun), HKA diketahui bangun dan keluar rumah sekitar pukul 06.00 WIT dengan alasan ingin pergi membeli sandal.
Namun, setelah 30 menit, korban tidak kunjung kembali.
Safia baru mengetahui kabar penemuan jenazah anaknya di pantai setelah diberi tahu oleh warga sekitar pukul 08.45 WIT.
Ipda Luhukay menambahkan, sekira pukul 09.20 WIT, jenazah korban telah dievakuasi oleh aparat keamanan dan tiba di kediaman keluarga korban yang tidak jauh dari lokasi penemuan.
Melalui kejadian yang memiluhkan ini, menjadi pelajaran bagi semua orang tua yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus harus selalu menjadi perhatian bersama. (*)
| Musyawarah Adat di Ambon Lahirkan Hetu Jazirah, Komitmen Pemersatu 22 Negeri tuk Maluku Pung Bae |
|
|---|
| Saling Klaim Lahan di Kompleks Makan Anak Cucu, Raja Batu Merah: Acuan Kita Sertifikat 1943 |
|
|---|
| Diduga Tenggelam, Siswi SD Ditemukan Meninggal di Pantai Desa Poka Ambon |
|
|---|
| Gema MBD di Ambon Deklarasikan Pembaruan Organisasi, Sampaikan 4 Poin Komitmen |
|
|---|
| Sepekan Terakhir Harga Bahan Dapur Stabil, Cabai Rawit Masih Rp. 60 Ribu per Kg |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/mayat-anak-11.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.