Ambon Hari Ini
Keributan di Penginapan Ambon, Diduga Dipicu Open BO dan Mabuk
Hal itu diakibatkan keributan besar pecah di sebuah penginapan yang disinyalir menjadi sarang prostitusi open BO.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Suasana mencekam menyelimuti Kelurahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Jumat (19/9/2025) dini hari.
Hal itu diakibatkan keributan besar pecah di sebuah penginapan yang disinyalir menjadi sarang prostitusi open BO.
Insiden ini nyaris memicu bentrok besar antara sekelompok pemuda dan penghuni penginapan, namun berhasil diredam oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Rugikan Negara Rp. 14.7 M di Kasus Korupsi Talud di Buru, Meiskel Saiya Divonis 2 Tahun Penjara
Baca juga: Dugaan Korupsi Talud Pengendali Banjir di Buru Alfredo Manusama Divonis 2 Tahun
Kapolsek Teluk Ambon, Iptu M. Maulana Dicky, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 01.00 WIT.
Warga setempat menginformasikan adanya keributan yang melibatkan sekelompok pemuda dari Kei di sebuah penginapan di kawasan Pemda 3, Kelurahan Tihu.
"Kami langsung mengirim empat personel ke lokasi. Saat tiba, kami mendapati sekelompok pemuda sudah mengepung penginapan," ungkap Iptu Dicky.
Penyelidikan awal polisi menemukan dua versi keterangan yang berbeda terkait pemicu keributan.
Terpisah dari itu seorang pemuda, Fadel Notanubun saat dihubungi TribunAmbon.com menuturkan, insiden bermula saat dua adiknya berteduh dari hujan di teras penginapan sekitar pukul 00.15 WIT.
Mereka kemudian dihampiri dua pria yang diduga kuat sebagai mucikari.
"Dua pria itu menawarkan adik saya untuk menggunakan jasa open BO. Karena adik saya menolak, terjadi adu mulut. Lalu, kedua pria itu memanggil lima temannya dari dalam penginapan untuk memukuli adik-adik saya," jelas Fadel.
Sebaliknya, penghuni penginapan menyebutkan bahwa dua pemuda itu masuk ke dalam penginapan dalam kondisi mabuk.
Mereka lantas menghina salah satu penghuni perempuan yang memicu adu mulut hingga perkelahian.
Melihat situasi yang semakin memanas dan sekelompok pemuda yang emosi, polisi bertindak cepat dengan mengevakuasi perempuan-perempuan tersebut.
Langkah ini diambil untuk mencegah amukan massa yang dapat berujung pada bentrok fisik yang lebih parah.
Unidar Ambon Laksanakan Kegiatan POSKATIM Tahun 2025, Begini Pesan Rektor |
![]() |
---|
Mourits Tamaela Angkat Bicara Usai Tim Partai Nasdem Investigasi Kasus Miras di Kediamannya |
![]() |
---|
Resmikan Gedung SPPG Polda Maluku, Dadang Hartanto: Kebersihan Harus Diperhatikan |
![]() |
---|
Spanduk Larangan Diabaikan, Jalan di Area Gunung Malintang Masih Jadi Tempat Sampah Liar |
![]() |
---|
Perayaan HUT ke-41 AMGPM Cabang Bethesda: Berkarya dalam Tuhan dengan Energik, Militan dan Misioner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.