Malra Hari Ini
Digadang jadi Ikon Malra, Megaproyek Jembatan Dian-Tettoat Rp43 M Masih Mangkrak
Pembangunan jembatan yang menggerus APBD Maluku sebesar 43 Miliar tersebut masih menanti proses hotmix dan terkesan berjalan di tempat.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Jembatan lengkung Dian-Tettoat di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku, hingga saat ini belum diselesaikan.
Pembangunan jembatan yang menggerus APBD Maluku sebesar 43 Miliar tersebut masih menanti proses hotmix dan terkesan berjalan di tempat.
Padahal, pengerjaan proyek dimulai sejak 2013 dengan model multiyears menggunakan APBD Provinsi Maluku, bertahap hingga tahun 2019.
Pada 2022, proyek sempat dilanjutkan, namun kemudian dihentikan karena menunggu hasil kajian dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.
8 Agustus 2024, pekerjaan dimulai kembali dengan fokus memperbaiki rangka pelengkung dan elevasi camber. Tahap ini selesai pada 24 November 2024.
2 Desember 2024, dilanjutkan dengan pembetonan lantai jembatan. Tahap itu rampung pada 31 Desember 2024.
Tahun 2025 diperuntukkan untuk finishing, yakni pemasangan perkuatan (bracing), pengaspalan jalan, serta pengujian beban (loading test).
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa kemudian menargetkan peresmian jembatan pada Juni 2025, namun hingga akhir Agustus Jembatan tersebut tak kunjung rampung.
Baca juga: Puluhan Tahun, Sekolah di Negeri Manusela Maluku Tengah Berlantai Tanah dan Berdinding Papan
Pantauan TribunAmbon.com Senin (25/8/2025), nampak bracing telah rampung terpasang dari sisi Dian Pulau juga sebaliknya.
Sementara, arus lalu lintas masih ramai seperti biasanya, meskipun lantai jembatan belum diaspal.
Sementara pintu masuk jembatan tak lagi dipagari seperti di awal pembangunan lanjutan.
Baca juga: Telkomsel Siapkan Kompensasi, Diskon Hingga Posko Internet Gratis Bagi Pelanggan di Buru dan Bursel
Hamid, salah satu warga yang melintas jembatan penghubung Dian-Tettoat, mengatakan, cukup kecewa dengan kinerja dari PUPR Maluku.
"Seharusnya di hotmix terlebih dahulu, baru di ijinkan akses kendaraan roda dua melewati jembatan ini, agar konstruksinya bertahan lama," Kesalnya.
Menurutnya, jika akses dibuka terlebih dahulu tanpa mempertimbangkan aspek konstruksi, maka dikhawatirkan jembatan ini tak akan bertahan lama.
"Kan kita juga tidak bisa menggaransikan apa selama ini tidak dilewati mobil, sayang saja jembatan yang dibangun sejak 2013 ini kondisinya masih sama hingga saat ini," tandasnya.
Dirinya berharap, Pemprov Maluku dapat menuntaskan megaproyek ini di tahun 2024.
"Harapan kami masyarakat, aksesnya segera dituntaskan, agar mobilitas dan aksesibilitas warga antar kecamatan dan puluhan ohoi di Kei Kecil Barat lebih mudah," pungkasnya.
Sementara, kepala Plt Kepala Dinas PUPR Maluku Hengky Tamtelahitu yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp berjanji akan segera menjelaskan ihwal penyelesaian jembatan tersebut. (*)
HUT ke-27 Jemaat GPM Anugerah Langgur, Viali Apresiasi Peran Gereja Dukung Program Pemerintah |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Harga Ikan di Pasar Langgur Masih Mahal Tembus 1.2 juta per Loyang |
![]() |
---|
Catut Nama Tokoh Agama Debut, Fatubun Kutuk Keras dan Tuntut Permintaan Maaf Terbuka |
![]() |
---|
Buntut Catut Nama Tokoh Agama, Kepala Ohoi Ohoiluk Dipolisikan |
![]() |
---|
Tak Hanya Perahu Naga, Tahun Depan Bakal Ada Lomba Perahu Kayak di Sathean Malra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.