Malra Hari Ini

Digadang jadi Ikon Malra, Megaproyek Jembatan Dian-Tettoat Rp43 M Masih Mangkrak

Pembangunan jembatan yang menggerus APBD Maluku sebesar 43 Miliar tersebut masih menanti proses hotmix dan terkesan berjalan di tempat.

Megarivera Renyaan
JEMBATAN DIAN-TETTOAT : Kondisi Jembatan Dian-Tettoat kini, nampak sepi dari aktivitas pembangunan, Senin (25/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Jembatan lengkung Dian-Tettoat di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku, hingga saat ini belum diselesaikan.

Pembangunan jembatan yang menggerus APBD Maluku sebesar 43 Miliar tersebut masih menanti proses hotmix dan terkesan berjalan di tempat.

Padahal, pengerjaan proyek dimulai sejak 2013 dengan model multiyears menggunakan APBD Provinsi Maluku, bertahap hingga tahun 2019.

Pada 2022, proyek sempat dilanjutkan, namun kemudian dihentikan karena menunggu hasil kajian dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.

8 Agustus 2024, pekerjaan dimulai kembali dengan fokus memperbaiki rangka pelengkung dan elevasi camber. Tahap ini selesai pada 24 November 2024.

2 Desember 2024, dilanjutkan dengan pembetonan lantai jembatan. Tahap itu rampung pada 31 Desember 2024.

Tahun 2025 diperuntukkan untuk finishing, yakni pemasangan perkuatan (bracing), pengaspalan jalan, serta pengujian beban (loading test).

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa kemudian menargetkan peresmian jembatan pada Juni 2025, namun hingga akhir Agustus Jembatan tersebut tak kunjung rampung.

Baca juga: ‎Puluhan Tahun, Sekolah di Negeri Manusela Maluku Tengah Berlantai Tanah dan Berdinding Papan

Pantauan TribunAmbon.com Senin (25/8/2025), nampak bracing telah rampung terpasang dari sisi Dian Pulau juga sebaliknya.

Sementara, arus lalu lintas masih ramai seperti biasanya, meskipun lantai jembatan belum diaspal.

Sementara pintu masuk jembatan tak lagi dipagari seperti di awal pembangunan lanjutan.

Baca juga: Telkomsel Siapkan Kompensasi, Diskon Hingga Posko Internet Gratis Bagi Pelanggan di Buru dan Bursel

Hamid, salah satu warga yang melintas jembatan penghubung Dian-Tettoat, mengatakan, cukup kecewa dengan kinerja dari PUPR Maluku.

"Seharusnya di hotmix terlebih dahulu, baru di ijinkan akses kendaraan roda dua melewati jembatan ini, agar konstruksinya bertahan lama," Kesalnya.

Menurutnya, jika akses dibuka terlebih dahulu tanpa mempertimbangkan aspek konstruksi, maka dikhawatirkan jembatan ini tak akan bertahan lama.

"Kan kita juga tidak bisa menggaransikan apa selama ini tidak dilewati mobil, sayang saja jembatan yang dibangun sejak 2013 ini kondisinya masih sama hingga saat ini," tandasnya.

Dirinya berharap, Pemprov Maluku dapat menuntaskan megaproyek ini di tahun 2024.

"Harapan kami masyarakat, aksesnya segera dituntaskan, agar mobilitas dan aksesibilitas warga antar kecamatan dan puluhan ohoi di Kei Kecil Barat lebih mudah," pungkasnya.

Sementara, kepala Plt Kepala Dinas PUPR Maluku Hengky Tamtelahitu yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp berjanji akan segera menjelaskan ihwal penyelesaian jembatan tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved