Malra Hari Ini

8 Bulan Rusak, Warga Kecewa Jembatan Rumadian-Dian Tak Kunjung Diperbaiki Pemprov Maluku

Padahal, keberadaan jembatan ini cukup vital, bukan hanya menjadi aksesibilitas antar kampung namun antar kecamatan.

Megarivera Renyaan
JEMBATAN RUMADIAN-DIAN : Kondisi terkini Jembatan Rumadian-Dian di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu (1/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Delapan bulan sudah Jembatan Rumadian-Dian, di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) hanya jadi rongsokan besi tua lantaran tak kunjung diperbaiki.

Padahal, keberadaan jembatan ini cukup vital, bukan hanya menjadi aksesibilitas antar kampung namun antar kecamatan.

Sarana jembatan ini juga memudahkan konektivitas wisatawan, jika ingin berkunjung ke spot wisata, air goa Hawang, pemandian Evu, juga ke Pantai Madwaer. 

Baca juga: 1.152 PPPK Tahun 2024 Tahap I Lingkup Pemkot Ambon Dilantik

Pantauan TribunAmbon.com Rabu (1/10/2025), separuh bentangan jembatan dari arah Rumadian masih terendam air laut sejak lima bulan lalu.

Sedangkan, baja bekas bongkaran Jembatan diletakkan begitu saja di tepi kiri kanan.

Tidak tampak perubahan apapun atau aktivitas yang berarti di lokasi jembatan penghubung Rumadian-Dian.

Baca juga: Kementerian ATR/BPN Pastikan Pengelolaan dan Kepastian Hukum Atas Tanah Ulayat di Sumatra Barat

Sementara, sarana perahu masih digunakan warga yang didominasi perempuan dan pria paruh baya sebagai alternatif aman untuk penyebrangan.

Sementara, anak-anak dan pemuda lebih memilih menyebrang jembatan rusak, sembari berpegangan pada rangka Jembatan bailey yang mulai berkarat dan lapuk.

Diketahui, rangka jembatan Rumadian-Dian adalah bekas jembatan Jembatan Watdek yang dibangun tahun 1993 oleh PUPR.

Erik salah satu warga mengatakan, kerusakan Jembatan ini seolah diabaikan Pemprov Maluku.

"Sudah delapan bulan tak ada progres perbaikan, walaupun banyak disuarakan ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, ini aneh seharusnya kerusakan ini direspon mengingat ini bukan jembatan penghubung satu desa saja.

"Puluhan desa dan ribuan masyarakat menanti Khabar kepastian perbaikan jembatan ini, namun tak kunjung ada progres," kesalnya.

Pemerintah seolah menutup mata hati, apa artinya perampungan Jembatan Dian-Tettoat jika Jembatan penghubung Rumadian-Dian masih saja rusak.

"Tidak akan ada manfaatnya, karena konektivitas akan semakin jauh, meskipun dua jembatan ini ada di satu jazirah dan keberadaannya saling menopang, kami tuntut pertanggungjawaban Pemprov Maluku," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung Rumadian-Dian tersebut ambrol sejak 11 Maret 2025 lalu, satu unit  mobil angkutan terperosok saat kejadian, namun tidak ada korban jiwa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved