Malra Hari Ini

Harga Beras di Maluku Tenggara Melejit, Warga Minta Intervensi Pemerintah

Harga beras di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, perlahan mengalami lonjakan signifikan.

Megarivera Renyaan
BERAS MALRA : Warga mengeluhkan kenaikan harga beras di Maluku Tenggara, pasalnya peredaran uang tengah lesu, Senin (28/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Harga beras di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, perlahan mengalami lonjakan signifikan.

Warga dari kalangan menengah ke bawah,  mengeluhkan lonjakan harga, di tengah lesunya peredaran uang di Kota bertajuk Ain ni Ain ini.

Berdasarkan Pantauan TribunAmbon.com, harga beras medium kini dijual Rp 17 ribu per kilo, sementara untuk per karung ukuran 17 kilo dibandrol Rp 300 ribu, naik dari harga sebelumnya Rp 280 ribu.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Langgur Perlahan Menanjak, per Karung Capai Rp 360 Ribu

Artinya ada kenaikan harga sekira Rp 20 ribu untuk ukuran per karung.

Kondisi ini dinilai memberatkan bagi masyarakat,  terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

"Harga beras terus naik, sedangkan upah kerja tetap berada pada posisi normal, untuk membeli beras saja terasa susah," ujar Deni salah satu warga yang berprofesi sebagai pekerja serabutan, saat diwawancarai TribunAmbon.com, Senin (28/7/2025).

Menurutnya, dalam satu bulan ini sudah terjadi kurang lebih dua kali kenaikan harga beras dan itu sangat memberatkan masyarakat.

Baca juga: Luput Perhatian Pemda, Sampah di Pesisir Pantai Kota Bula Kian Bertambah

Meskipun ada bantuan pangan dari pemerintah, namun dirinya menilai lonjakan harga komoditas pangan harus sejalan dengan upah kerja.

"Kalau upah bagi pekerja serabutan kaya kami masih di nominal yang sama, misalnya Rp 20 ribu, bagaimana bisa menafkahi keluarga," kesalnya.

Warga berharap pemerintah melalui Bulog dapat melakukan intervensi pasar, untuk menstabilkan harga beras agar dapur tetap mengepul dan daya beli masyarakat tak tergerus.

"Kami berharap kebijakan yang manusiawi dari Pemkab Malra, jangan sampai ada upacara penimbunan dari orang yang tidak bertanggungjawab," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved