Maluku Terkini
Krisis Dokter Spesialis, RS Pratama Hitu Belum Bisa Maksimal Layani Pasien
Tak hanya di Rumah Sakit Pratama Hitu yang baru dibangun, bahkan Rumah Sakit Saparua yang sudah lebih dulu beroperasi pun masih
Penulis: Ummi Dalila Temarwut | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Keterbatasan tenaga dokter spesialis masih menjadi persoalan serius dalam layanan kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah.
Tak hanya di Rumah Sakit Pratama Hitu yang baru dibangun, bahkan Rumah Sakit Saparua yang sudah lebih dulu beroperasi pun masih menghadapi kekurangan serupa.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tengah, M. Djali Talaohu, saat diwawancarai via telepon,Selasa (15/07/2025).
Dikatakan, hingga saat ini distribusi tenaga dokter spesialis di wilayah Maluku Tengah masih sangat terbatas dan belum mampu menjangkau seluruh fasilitas layanan kesehatan tingkat lanjut.
"Memang masih sangat kurang. Jangankan di RS Pratama Hitu yang baru, di RS Saparua pun kita masih kekurangan dokter spesialis. Ini memang persoalan utama yang sedang kita upayakan." Jelasnya pada TribunAmbon.com Saat diwawancarai via telepon, Selasa (15/07/2025).
Baca juga: Djali Talaohu: Izin Operasional RS Pratama Hitu Masih Terkendala Perizinan
Baca juga: Diguyur Hujan, Ini Sejumlah Lokasi di Kota Bula yang Rentan Ditutupi Genangan Air
Menurutnya, kekurangan tenaga dokter spesialis ini berdampak pada terbatasnya layanan kesehatan kepada masyarakat.
Beberapa layanan medis yang memerlukan keahlian khusus belum dapat dilakukan secara mandiri di rumah sakit daerah, sehingga pasien kerap dirujuk ke fasilitas kesehatan di Kota Ambon atau luar daerah.
"Faktornya bukan hanya soal anggaran, tapi juga ketersediaan tenaga spesialis secara nasional yang memang terbatas, apalagi di daerah-daerah kepulauan seperti Maluku Tengah," ungkapnya.
Kondisi ini sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan di sektor kesehatan agar pemerataan tenaga medis, terutama dokter spesialis, menjadi prioritas pembangunan kesehatan nasional.
Sebab tanpa tenaga yang memadai, fasilitas sebesar apapun tak akan maksimal memberi pelayanan kepada masyarakat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.