Harga Pasar

Harga Beras Anggur di Kota Bula Seram Bagian Timur Naik Capai Rp. 130 Ribu Per Karung 

Peningkatan tersebut dipengaruhi akibat jumlah pasokan yang terbatas atau masa panen yang tak menentu, membuat harganya cenderung meningkat. 

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Haliyudin Ulima
BERAS ANGGUR - Stok beras milik Sahrul, salah satu penjual di kota Bula, Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (10/7/2025). Rata-rata pedagang menjualnya dengan harga Rp. 130 per karung ukuran 8 kilogram, dengan harga pengambilan Rp. 125 ribu. 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Harga beras anggur di Kota Bula kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku terus mengalami peningkatan. 

Peningkatan harga dipengaruhi jumlah pasokan yang semakin terbatas. 

Penelusuran Tribunambon.com, pukul 17:52 WIT, Kamis (10/7/2025), rata-rata pedagang menjualnya Rp. 130 per karung ukuran 8 kilogram, dengan harga pengambilan Rp. 125 ribu. 

Harga jual tersebut meningkat Rp. 25 ribu dari harga jual sebelumnya Rp. 105 ribu, sejak pekan lalu. 

Sahrul, salah satu penjual mengaku, kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah pasok yang terbatas dari para petani di Kobisonta, Maluku Tengah.

"Disana belum panen semua, makanya harganya jadi naik seperti ini," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com.

Baca juga: Berlanjut, Dua Akuntan Publik Diperiksa Terkait Korupsi di PT. Dok Waiame

Baca juga: Beras Subsidi Tidak Tersedia di Pasar Mardika Ambon, Ini Penjelasan Bulog Maluku

"Selama masih mahal, itu berarti petani belum panen padinya, tapi kalau sudah panen, harganya bisa jadi murah, karena banyak yang over dari petani," imbuhnya. 

Dikonfirmasi terkait daya beli masyarakat, dirinya mengaku untuk beras anggur kerap laris, sebab dengan harga saat ini masih tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya. 

"Kalau beras anggur ini lumayan pembelinya, karena biarpun harganya naik tapi masi terbilang murah, bedah dari jenis beras yang lain," katanya. 

Sementara itu, Ibu Jumi (41) salah satu pembeli mengakui, beras anggur kerap menjadi favoritnya dan terbilang ramah di kantong, khususnya bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. 

"Masyarakat ini kebanyakan lebih pilih beras anggur dari pada yang lain, karena yang penting bisa buat dimakan saja sudah cukup," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved