Maluku Terkini

Beras Subsidi Tidak Tersedia di Pasar Mardika Ambon, Ini Penjelasan Bulog Maluku

Menanggapi hal ini, pihak Forum Bulog Kanwil Maluku melalui Manager Operasional, Jefry Tanasy, memberikan penjelasan resmi.

TribunAmbon.com/ Ummi Dalila Temarwut
BULOG - Manager Operasional Bulog Kanwil Maluku Jefry Tanasy saat di wawancarai di ruang kerjanya,Kamis (10/07/2025) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketiadaan beras Bulog di Pasar Mardika Kota Ambon beberapa waktu terakhir menuai sorotan masyarakat, terutama di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok.

Menanggapi hal ini, Forum Bulog Kanwil Maluku melalui Manager Operasional, Jefry Tanasy, memberikan penjelasan resmi.

Dijelaskan, kekosongan beras subsidi Bulog disebabkan oleh penghentian distribusi oleh pemerintah pusat pada 28 Maret 2025 lalu. 

Kebijakan ini, kata dia, langsung berdampak pada ketersediaan beras murah di pasaran.

"Program ini sebenarnya bernama DSPHP, yaitu program distribusi beras melalui subsidi pemerintah. Dengan dihentikannya program tersebut, maka beras Bulog yang biasa disubsidi otomatis tidak bisa lagi kami salurkan ke pasar," jelasnya saat diwawancarai TribunAmbon.com di ruang kerjanya Kamis (10/07/2025).

Ia menambahkan, subsidi dari pemerintah sangat berpengaruh terhadap harga beras di pasaran.

Baca juga: Diduga Selingkuh dengan Istri Orang, Bripka Malfry Mikhael Masela Dilaporkan ke Propam Polda Maluku

Baca juga: Basarnas Ambon Catat Sebanyak 15 Laka Laut Terjadi Selama Musim Penghujan 2025, Ini Rincian

Ketika pemerintah menghentikan program tersebut, kontrol harga pun menjadi lemah sehingga terjadi kenaikan harga yang signifikan.

"Dengan adanya diskon atau subsidi dari pemerintah, harga beras dapat ditekan dan stabil. Namun saat pemerintah sebagai pengendali harga menarik diri, dampaknya langsung terasa oleh masyarakat," tambahnya.

Jefry berharap pemerintah pusat segera mempertimbangkan untuk melanjutkan kembali program subsidi tersebut demi menjaga kestabilan harga dan menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Bulog siap mendistribusikan kembali jika ada perintah lanjutan dari pusat. Kami hanya menjalankan apa yang menjadi kebijakan pemerintah,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya,harga beras di pasar mardika,kota Ambon terus mengalami kenaikan signifikan akhir-akhir ini.

Pantauan TribunAmbon.com pada pukul 13.00 WIT,Rabu (09/07/2025) harga beras paling murah Rp 16.500 hingga Rp 22.000 perkilogram,naik drastis daru harga sebelumnya yang hanya Rp 13.000 

Kenaikan harga ini tidak hanya membebani pembeli,tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan pedagang.

Selain itu,stok beras bulog yang biasanya menjadi alternatif lebih murah,kini dilaporkan kosong di tingkat pedagang. (*)

Aisah,seorang ibu rumah tangga yang ditemui saat berbelanja di pasar mardika,mengeluhkan tingginya harga beras yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

"Harga beras terus naik hingga saat ini,kami berharap agar pemerintah segera memperhatikan kondisi harga pangan seperti ini,"ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved