Maluku Terkini
Mahalnya Harga Beras Eceran di Malteng, Aleg DPRD Maluku : Harus Ada Operasi Pasar
Hal ini terlihat dari salah satu harga penjulan beras Bulog Premium yang dijual eceran Rp. 16 ribu hingga Rp. 16.500 per kilo di Pasar Binaiya Masohi.
Penulis: Silmi Sirati Suailo | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Walau miliki luasan sawah ribuan hektar dan panen ratusan ton gabah, sayangnya harga beras kian melambung tinggi di Kabupaten Maluku Tengah.
Hal ini terlihat dari salah satu harga penjulan beras Bulog Premium yang dijual eceran Rp. 16 ribu hingga Rp. 16.500 per kilo di Pasar Binaiya Masohi.
Walau begitu, belakangan diketahui kenaikan harga bukan pada harga beras lokal tetapi beras Premium yang masuk dari luar Maluku.
Anggota DPRD Provinsi Maluku Dapil Maluku Tengah Tengah, Alhidayat Wajo angkat bicara, Kamis (3/7/205) malam.
Ia mengungkapkan bahwa dengan harga beras Bulog saat ini harusnya sudah dilakukan operasi pasar (OP).
Baca juga: Abai Bencana Banjir Bandang di Maluku Tenggara, Faubun Nilai Gubernur Tebang Pilih
Baca juga: Update Harga Bawang di Pasar Binaiya Masohi, Bawang Merah Rp. 60 per Kg
"Ini sudah diatas harga patokan Rp. 13.500, harusnya OP. Standar harga di pasaran harus Rp. 13.500 per kg, kalau lebih maka harus Operasi Pasar tapi gak ada gerakan sudah 1 bulan ini," tuturnya.
Melalui komentarnya pada salah satu platform chatting, ia mengungkapkan kekesalannya.
"Beras ini sudah mahal langka pula, ini sudah terjadi dari beberapa minggu terakhir hanya memang kepekaan kita terhadap masalah perut warga ini kurang," sesal Politis PDIP itu.
Walau begitu, ia menyatakan bahwa sudah membangun koordinasi dengan pihak yang menangani pangan.
"Saya sudah koordinasi dengan yang tangani pangan ini tapi memang seng (tidak) ada solusi sampe oras ini," tukas wakil rakyat itu.
Padahal untuk mengatasi persoalan ini Pemda Maluku Tengah perlu menyurati provinsi (Perum Bulog) karena stok cadangan beras (Bulog premium) pemerintah dinilai cukup.
"Padahal gampang saja, buat surat ke Provinsi lalu ditangani provinsi karena stok beras cadangan pemerintah sekitar 100 ton," ungkap Wajo.
Ia juga meneruskan keluhan dari Masyarakat Seram Utara soal kelangkaan beras.
"Saya sampe hari ini saja di chat lewat messenger kalau kelangkaan di Utara sana. Bulog bisa keluarkan beras kalau ada surat dari Pemda Kabupaten," pungkas Wajo.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku Tengah, Juliana Haumahu menyatakan, beras medium Bulog sudah beberapa bulan ini belum dikeluarkan Bulog, seperti beras SPHP.
"Masih menunggu instruksi pemerintah pusat dalam hal ini Badan Pangan Nasional dan itu berlaku di seluruh Indonesia," tukasnya.
Disampaikan juga, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Bulog medium Rp. 13.800, sedangkan beras Bulog premium Rp.15.800. (*)
Terbukti Cabuli Anak di Bawah Umur, Opa Bob Dihukum 9 Tahun Penjara |
![]() |
---|
6 Tersangka Korupsi Anggaran Dana Desa Tiouw- Malteng Buat Negara Rugi Capai Rp. 1,1 Miliar |
![]() |
---|
Korupsi Dana Desa Tiouw-Malteng, 6 Tersangka Resmi Ditahan di Ambon |
![]() |
---|
Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan: Maluku Rumah Kedua Saya |
![]() |
---|
Resmi Bertugas, Irjen Pol. Prof. Dadang Hartanto: Polisi tuk Bantu Masyarakat, Bukan Mempersulit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.