Ambon Hari Ini

Pernah Jadi Tempat Perhelatan Meti Kei 2022, Pantai Ngiarwarat Kini Tak Terurus 

Padahal destinasi wisata, yang pernah didapuk menjadi pusat perhelatan acara puncak Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2022

Tribunambon/Vera
PANTAI NGIARWARAT : Tampak Destinasi Wisata Ngiarwarat yang digadang gdang akan menjadi ikon baru wisata Maluku Tengggara kini terbengkalai, Jumat (13/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Pantai Ngiarwarat, di Ohoi (Desa) Ohidetawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, kini tak terurus lagi.

Padahal destinasi wisata, yang pernah didapuk menjadi pusat perhelatan acara puncak Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2022 yang dihadiri oleh Pasha Ungu hingga musisi reggae Ras Muhamad juga Deddy Mizwar digadang-gadang bakal jadi ikon baru Pariwisata Malra.

Bahkan dengan ambisius Pemkab Malra 
menggelontorkan uang pinjaman dari PT. SMI sebesar Rp. 14 miliar, untuk membangun ruas jalan Ohoidertawun-Ngiarwarat.

Baca juga: Jalan Rusak di Pasar Batu Merah Makin Parah, Ada 134 Titik lubang

Namun tak nampak pengelolaan berkelanjutan oleh Pemkab di bawah Dinas teknis terkait.

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com, Jumat (13/6/2025) siang, area depan pantai nampak dipenuhi semak belukar.

Bekas pohon tumbang juga terlihat di salah satu sisi  pantai.

Sedangkan sejumlah bekas lapak jualan warga, lapuk hingga roboh berantakan lantaran lama tak digunakan.

Sementara itu, lebih dari 200 meter ke dalam pantai terlihat aktivitas pembersihan yang dilakukan dadakan oleh salah satu instansi pemerintah.

Pasalnya dari informasi flayer yang beredar dari Dinas Pariwisata Malra, Ngiarwarat bakal menjadi titik labuh dari Sail to Indonesian yang bakal dihelat pada 21 hingga 27 Juli mendatang.

Sedangkan beberapa meter ke arah pantai, terlihat panggung FPMK hanya tinggal jejeran tiang-tiang penyangga. Lantai panggung berbahan papan juga sudah kosong.

Baca juga: Cabuli Enam Siswanya, Ini Modus Bejat Guru di Kabupaten Kepulauan Tanimbar – Maluku

Semi salah satu warga Ohoidertawun mengatakan, semenjak pantai ini dibangun dan digunakan untuk acara FPMK 2022 nihil pembangunan infrastruktur.

"Hampir tidak ada pembangunan kondisinya masih begitu-begitu saja," ungkapnya.

Dikatakan, biasanya ada satu atau dua orang yang berwisata ke Ngiarwarat itupun hanya sesekali.

"Jarang ada yang datang, kalaupun ada hanya satu satu dua orang saja, mungkin jaraknya lumayan jauh dari Kota," tukasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved