Tradisi Maluku

Abdullah Vanath: China Tidak Bisa Tanam Pala, Tapi Saya Bisa

Dalam sambutannya, Vanath menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pertanian sebagai kekuatan ekonomi Maluku.

|
TribunAmbon.com
Abdullah Vanath, Wakil Gubernur Maluku 

Laporan wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

Ambon,TRIBUNAMBON.COM — Pertanian jadi sektor yang kerap dikumandangkan Wakil Gubernur Abdullah Vanath dalam setiap kesempatan.

Seperti yang kembali disampaikan dalam forum Internalisasi Peta Jalan (PJPK) dan Rencana Aksi Pembangunan Daerah Tahun 2025–2029, Kamis(12/06/2025).

Kepada peserta dan tamu undangan, mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT) itu penuh semangat menceritakan sekilas pengalaman dirinya ketika memutuskan menjadi petani Pala, hingga citanya menjadikan pertanian sebagai kekuatan ekonomi.

“Saya petani, jadi waktu saya tanam pala dorang bilang, ‘Paitua ini dia gila ka apa?’ Tapi sederhana saja saya bilang, 'Se pi bajual pi sana.' Baju ini beli di Bandung Rp500 ribu, merek China pung masuk Rp60 ribu itu kau punya tar laku, pasar bebas! Tapi kenapa saya tanam pala? Karena China tidak bisa tanam pala,” tegasnya, yang disambut tepukan tangan.

Baca juga: Kasus Dugaan Tipikor Landmark Kota Langgur Lambat, Adam Ohoiled Bungkam

Baca juga: Wagub Abdullah Vanath Ingatkan Tahun 2035 jadi Ancaman Pengangguran Besar-besaran

Ia menekankan bahwa Indonesia, khususnya Maluku, tidak harus bersaing dalam hal teknologi atau kekuatan militer dengan negara-negara besar seperti Eropa atau Amerika Serikat. Namun, menurutnya, Indonesia bisa unggul dalam sumber daya alam dan ketahanan pangan.

“Indonesia tidak mungkin mengalahkan Eropa, apalagi Amerika, Mereka bisa buat mesin perang, kita kalah,Tapi mereka makan, dan saya yang suplai,Karena mereka tidak bikin kebun di sana,” ujarnya penuh semangat.

Lebih lanjut, Vanath menyatakan visinya untuk menjadikan hasil bumi seperti pala sebagai kekuatan ekspor dan penopang pangan bagi masyarakat Maluku bahkan hingga ke pasar global.

“Saya mau menjadi pemasok pangan untuk rakyat Maluku, dan dunia tentunya,” tambahnya.

Pernyataan Vanath mempertegas pentingnya sektor pertanian lokal sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi daerah dan ajakan untuk kembali ke potensi dasar yang dimiliki Maluku sebagai negeri rempah. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved