Maluku Terkini
Januari-September 2025 Impor Maluku Turun USD 114,40 Juta
Nilai impor Maluku Januari hingga September 2025 mengalami penurunan US$114,40 juta (-31,17 persen)
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Nilai impor Maluku sejak Januari hingga September 2025 mengalami penurunan US$114,40 juta (-31,17 persen) atau US$252,69 juta jika dibanding periode yang sama 2024.
Nilai ini disampaikan Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, dalam peluncuran berita resmi statistik (BRS) pada Senin 3 November 2025.
Menurutnya, penurunan angka ini dikarenakan impor migas berkurang US$99,29 juta (-28,43 persen).
Sama hal pula dengan nilai impor nonmigas turun US$15,11 juta (-84,51 persen).
Komoditas yang diimpor dalam periode ini ialah bahan bakar mineral senilai US$249,92 juta, dan nonmigas senilai US$ 2,77 juta dalam bentuk plastik lembaran dan kemasan, kotak atau kemasan dari karton, barang tekstil lainnya, mesin untuk keperluan umum atau khusus dan peralatan listrik.
Sementara untuk dilihat bulannya, September 2025 impor meningkat 20,15 persen dari US$27,03 juta di September 2024 menjadi US$32,48 juta.
Ini ditopang dengan adanya peningkatan impor migas sebesar 19,26 persen dan non migas sebesar 64,88 persen.
Berdasarkan negara tujuan, asal impor Maluku selama 9 bulan ini, ASEAN mencapai US$252,69 juta atau turun 31,17 persen dibandingkan Januari-September 2024.
Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya nilai impor dari beberapa negara utama.
Yakni Singapura (-32,18 persen), Malaysia (-15,08 persen), dan Vietnam (-100,00 persen).
Selain dari ASEAN, impor Maluku juga berasal dari Tiongkok senilai US$2,77 juta, naik 64,88 persen dari US$1,63 juta di periode yang sama tahun 2024.
“Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Januari–September 2025, kontribusi
tertinggi masih didominasi oleh Singapura 73,18 persen (US$184,91 juta), diikuti oleh Malaysia 25,73 persen (US$65,01juta), dan Tiongkok 1,10 persen (US$2,77 juta). Selanjutnya, kontribusi ASEAN 98,90 persen dan Asia lainnya 1,10 persen,” sebut Pattiwaellapia.
Berdasarkan pelabuhan bongkar, nilai impor melalui Pelabuhan Yos Sudarso mengalami penurunan sebesar 31,55 persen.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.