Prajurit Mengancam
Anggota TNI Diduga Ancam Brimob, Kuasa Hukum : Perkeruh Hubungan Antar Institusi
Seorang anggota Polisi Militer (POM) Kodam XV/Pattimura, Sertu Dio, diduga mengancam keluarga seorang anggota Brimob Polda Maluku
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Sebuah insiden dugaan pengancaman yang dilakukan oleh seorang anggota Polisi Militer (POM) Kodam XV/Pattimura, Sertu Dio, terhadap keluarga seorang anggota Brimob Polda Maluku kini menjadi sorotan.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (6/6/2025) pukul 10.26 WIT, di kawasan BTN Manusela, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Peristiwa ini dikhawatirkan dapat memperkeruh hubungan baik antar institusi TNI dan Polri yang selama ini terjaga.
Pelapor, HTN (53), istri dari anggota Brimob AKP. Suharno, menceritakan kronologi kejadian yang mengejutkan tersebut.
Saat itu, HTN sedang berbincang dengan rekan bisnis di ruang makan ketika Sertu Dio tiba-tiba masuk ke rumah mereka tanpa permisi dan bahkan tanpa mengetuk pintu.
"Dia sangat tidak beretika, masuk di rumah saya tanpa izin, tidak beri salam, tidak ketuk pintu juga, " ujar HTN kepada TribunAmbon.com, Minggu (8/6/2025).
Baca juga: Serobot Kediaman Personil Brimob, Oknum Anggota POM-DAM Pattimura Diduga Lontarkan Ancaman
Baca juga: Diduga Ancam Anggota Brimob Polda Maluku, Sertu Dio Kini Diperiksa POM
Merasa tidak mengenal pelaku dan terkejut dengan kehadirannya yang tanpa izin, HTN langsung mengusir Sertu Dio.
Mendengar keributan, suaminya, AKP. Suharno, keluar dari kamar dan turut mengusir anggota POM tersebut.
Diduga tak terima dengan pengusiran tersebut, Sertu Dio melontarkan kalimat ancaman yang menantang profesi dan institusi Brimob.
"Mentang-mentang kamu Brimob lalu saya takut? Saya tidak takut Brimob," kata HTN menirukan ucapan Sertu Dio saat itu.
"Dengan nada kasar dan suara yang keras sambil sambil tunjuk-tunjuk dia mengancam suami saya," tutur HTN.
Meskipun sudah diusir, pelaku tidak langsung beranjak pergi dan tetap berdiri di teras rumah.
AKP. Suharno akhirnya mengunci pintu. Tak lama kemudian, Sertu Dio pergi meninggalkan rumah mereka.
HTN mengungkapkan keheranannya terhadap perilaku Sertu Dio.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.