Diduga Ancam Anggota Brimob Polda Maluku, Sertu Dio Kini Diperiksa POM

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kasus dugaan pengancaman oleh Anggota POMDAM XV Pattimura, Sertu Dio kini sementara diusut.

Kapendam XV Pattimura, Kolonel Inf. Heri Krisdianto saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, membenarkan adanya laporan tersebut.

Ia mengatakan, saat ini Sertu Dio sementara diperiksa.

"Yang bersangkutan masih proses diambil keterangan oleh penyidik untuk membuktikan kebenaran keterangan sesuai laporan korban," ungkapnya dalam pesan WhatsApp, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Serobot Kediaman Personil Brimob, Oknum Anggota POM-DAM Pattimura Diduga Lontarkan Ancaman

Baca juga: Festival Telaga Kodok Sediakan 40 Ribu Ketupat Gratis Bagi Pengunjung

Lanjutnya, proses penyelidikan akan dilakukan untuk mengumpulkan bukti termasuk memeriksa sejumlah saksi.

"Selanjutnya akan diadakan proses penyelidikan untuk mencari bukti-bukti dan saksi-saksi yang menguatkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polisi Militer POMDAN XV/Pattimura, Sertu Dio, diduga melakukan pengancaman.

Peristiwa itu terjadi di kawasan BTN Manusela, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pada Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 10.26 WIT.

Atas perbuatannya, Sertu Dio dilaporkan ke POM-DAM XV Pattimura XV, Minggu (8/6/2025).

Pelapor berinisial HTN (53) menjelaskan kronologi kejadian yang mengejutkan tersebut.

Saat itu, HTN sedang berbincang dengan rekan bisnis di ruang makan. Tiba-tiba, Sertu Dio datang tanpa permisi dan bahkan tanpa mengetuk pintu.

"Dia sangat tidak beretika," ujar HTN.

Karena melihat orang tak dikenal masuk tanpa izin, HTN langsung mengusir pelaku.

Mendengar keributan, suaminya juga salah seorang anggota Brimob, AKP. Suharno keluar dari kamar dan turut mengusir Sertu Dio.

Diduga tak terima dengan pengusiran tersebut, Sertu Dio melontarkan kalimat ancaman.

"Mentang-mentang kamu Brimob lalu saya takut? Saya tidak takut Brimob," kata HTN menirukan ucapan Sertu Rio.

Meskipun diusir, pelaku tidak langsung pergi dan tetap berdiri di teras rumah. (*)