SBT Hari Ini

Alami Gangguan Penglihatan, 233 Warga SBT Siap Operasi Katarak Gratis

Dari 279 pendaftar operasi katarak gratis, hanya 233 warga Seram Bagian Timur yang lolos skrening untuk ikuti tahapan operasi.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Ode Alfin Risanto
Tribunambon/ali
OPERASI KATARAK - Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemensos Suratna (baju putih), Direktur RSUD Bula Deny Suryani dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang SBT, Vinny Silfiandhy Rumalesin (baju biru), saat mengunjungi salah satu pasien operasi katarak, Jumat (16/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Dari 279 pendaftar operasi katarak gratis, hanya 233 warga Seram Bagian Timur yang lolos skrening untuk ikuti tahapan operasi.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD Bula Deny Suryani saat diwawancarai awak media, Jumat (16/5/2025).

"Dari total 279 pendaftar, yang lolos skrening operasi itu ada sebanyak 233 orang, sedangkan sisanya tidak, tapi kalau ada gangguan tetap diperiksa," ujarnya.

Dirinya mengaku, meski waktu operasi yang terbilang cukup singkat, dirinya memastikan semua pasien yang menderita katarak bakal diperiksa secara menyeluruh.

"Waktunya cuman dua hari, hari ini dan besok saja, tapi kami pastikan 233 pasien itu akan menjalani pemeriksaan dengan baik," katanya.

Hal itu kata dia, untuk membantu masyarakat untuk kembali mendapatkan penglihatan yang kembali normal, khususnya untuk pasien lanjut usia.

Baca juga: Kemensos RI Gandeng Donatur dan Pemkab Bantu Operasi Katarak Gratis Lansia di SBT

"Jadi operasi katarak ini untuk membantu masyarakat kurang mampu agar mendapatkan kembali penglihatan mereka dalam meningkatkan keterampilan kualitas hidup pasien," jelasnya.

Ia mengaku kegiatan tersebut sangat penting, sebab jika ratusan penderita katarak tak kunjung dioperasi, akan berdampak pada kehidupan sosial.

"Orang katarak itu buta kalau tidak dioperasi, kalau sudah buta otomatis membutuhkan pertolongan orang lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari, jadi otomatis sosialnya juga terganggu," lanjutnya.

Ia berharap, kegiatan serupa bisa terus berjalan agar masyarakat tetap mendapat layanan kesehatan dengan baik, tanpa membuang anggaran lebih.

Baca juga: Vento Batfutu Laporkan Pencemaran Nama Baik, Pingkan Kecewa: Dulu Dekat dengan Sang Ayah

"Harapan saya agar kolaborasi semacam ini bisa tetap berlanjut agar masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan berkualitas tanpa harus keluar daerah dengan biaya dan waktu yang banyak," tutupnya.

Diketahui, Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 14 hingga 15 Mei untuk proses skrening, sedangkan untuk tindakan operasi baru dilakukan tanggal 16-17 Mei 2025.

Program ini digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bekerjasama dengan pemerintah SBT, PERDAMI, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV Indosiar, Klinik Mata Utama Maluku dan RSUD Bula. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved