Maluku Terkini
Jadi Ikon Kota Ambon, Jembatan Merah Putih Hadir Persingkat Jarak Hingga Dorong Perputaran Ekonomi
Menurut Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Suryadi Sabirin, dampak positif pembangunan JMP ada pada jarak dan waktu tempuh yang semakin singkat ba
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) di Kota Ambon dinilai berdampak positif ke banyak hal.
Menurut Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Syuryadi Sabirin, dampak positif pembangunan JMP ada pada jarak dan waktu tempuh yang semakin singkat bahkan selisihnya hampir 18 kilometer.
Selain itu, perputaran ekonomi juga semakin merata ke wilayah Kecamatan Teluk Ambon, termasuk wilayah Jazirah Leihitu turut merasakan dampaknya.
“Ada dua keuntungan dengan adanya pembangunan JMP itu bagi masyarakat yaitu terkait jarak tempuh yang semakin pendek, kemudian kedua itu perputaran ekonomi yang juga sudah mulai mengarah kesana baik untuk pertumbuhan maupun pengembangan. Bahkan ini juga berdampak ke arah Leihitu,” kata Suryadi kepada TribunAmbon.com di ruang kerjanya, Kamis (24/10/2024).
Lanjutnya, pembangunan JMP ini juga berdampak baik ke bidang pendidikan.
Dimana ribuan mahasiswa di Universitas Pattimura bisa merasa terbantu dari aspek biaya transportasi.

Baca juga: Purnatugas, Pesan Jokowi tuk Prabowo: Saya Serahkan Seutuhnya Impian Rakyat ke Bapak Presiden
Baca juga: Duh! Dalam 30 Menit, 112 Pemotor Tak Pakai Helm Melintas di JMP Kota Ambon
“Kemudian karena pintu masuk Maluku itu ada di Bandara Pattimura Laha sehingga aksesnya sudah sangat lancar,” cetusnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Asisten II Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, ide pembangunan JMP berlangsung sudah begitu lama.
Bahkan, sudah ada pada masa pemerintahan Gubernur Maluku, M. Akib Latuconsina hingga M. Saleh Latuconsina, baru kemudian dikonkritkan pada masa Karel Albert Ralahalu, dan akhirnya bisa diresmikan pada pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo.
Saat itu, mereka berpikir keras untuk bagaimana bisa mempersingkat waktu dan jarak tempuh jika ingin ke Bandara Pattimura, kemudian cara pembuatannya seperti apa.
“Jadi perjuangannya itu cukup panjang sudah dari berpuluh-puluh tahun lalu,” terang Kasrul.
Dia bersyukur, akhirnya masyarakat sudah bisa menikmati hasil dari pembangunan JMP ini.
“Dengan adanya JMP ini kita ingin ada pengembangan wilayah seberang sana karena tadinya kan agak lambat. Bisa kita lihat setelah adanya JMP pembangunan disana tadinya lambat sekarang jadi merata, akselerasinya sangat cepat,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.