Pilbup Buru

Aziz Hentihu Tegaskan Komitmen Pengelolaan Tambang Emas Libatkan Masyarakat 

Calon Bupati Buru, Aziz Hentihu, menegaskan komitmennya untuk mengelola potensi tambang emas Gunung Botak dengan melibatkan masyarakat.

Penulis: Zainal Ameth | Editor: Salama Picalouhata
Zainal
Calon Bupati Aziz Hentihu saat berorasi di Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, Rabu (2/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Calon Bupati Buru, Aziz Hentihu, menegaskan komitmennya untuk mengelola potensi tambang emas Gunung Botak dengan melibatkan masyarakat.

Hal ini disampaikan dalam kunjungannya di Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru, Rabu (2/10/2024).

Ia menjelaskan, apabila terpilih sebagai bupati, ia berencana menyiapkan regulasi lokal yang dapat mengatur hubungan antara perusahaan tambang dan masyarakat. 

Regulasi tersebut akan memastikan bahwa kebutuhan logistik perusahaan, seperti ikan, daging, dan logistik lainnya dapat dipenuhi oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Azis Hentihu Rencanakan Beri Tambahan Dana untuk Skema Pembangunan Desa di Kabupaten Buru

Menurutnya kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). 

Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi warga yang tinggal di sekitar tambang.

"Payung hukum atau regulasi lokal  yaitu perusahaan boleh beraktivitas tetapi kebutuhan logistik maka dia butuh ikan dia harus ambil di kita , dia butuh nasi wajib ambil di Kita , dia butuh daging harus ambil di kita bisa lewat BUMD atau BUMDES, " katanya.

Lanjutnya, regulasi lokal juga akan mencakup upaya untuk memperdayakan tenaga kerja lokal. 

Dimana, perusahaan yang beroperasi di wilayah tambang akan diminta untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Terutama dalam menyediakan pelatihan dan pendidikan keterampilan untuk masyarakat setempat. 

"Jadi ada pelibatan pemilik lahan dengan entitas adat kemudian publik yang ada terutama di desa desa seperti ini untuk mengambil bagian, supaya tidak ada kesengjangan ," jelasnya.

Sehingga, tenaga kerja lokal dapat mengisi posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan ikut serta dalam kemajuan ekonomi daerah.

"Yang paling penting adalah tenaga kerja yang dibutuhkan, kalu skill maka perusahaan bersama Pemda mesti memasukan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan skill," jelasnya.

"Supaya tidak ada alasan bahwa kita tidak memiliki SDM sesuai dengan kebutuhan dan itu wajib di adakan ," lanjutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved