Maluku Terkini

Angka Stunting di Maluku Tenggara Turun, Tantangannya Adalah Pola Asuh!

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melalui dinas kesehatan terus berupaya menekan angka stunting.

(Shutterstock/Pizza Stereo)
Ilustrasi stunting 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melalui dinas kesehatan terus berupaya menekan angka stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Muhsin Rahayaan mengemukakan, angka stunting untuk Malra pada tahun 2023 yaitu 16,5 persen, namun pada periode pertama tahun 2024 yang angkanya turun menjadi 15,90 persen.

"Sejak dilantik, saya secara maraton untuk melakukan percepatan penginputan data dalam Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) sehingga memastikan 8.005 balita yang didata semuanya terpantau," ungkapnya, Rabu (2/10/2024).

Dirinya mengakui, dari 8.005 balita masih terdapat 2.000 lebih yang belum terpantau secara jelas.

Baca juga: 33 Persen Pemilih di Maluku Tenggara Kaum Milenial

Baca juga: Kadis Muhsin Rahayaan Pastikan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Maluku Tenggara

Untuk itu langkah preventif telah digelar dengan melibatkan  seluruh kepala puskesmas, dan pengelola gizi, serta kelompok pengelola ibu hamil kurang energi kronis (KEK) guna mempercepat penanganan dan memperbaiki data.

"Termasuk langkah-langkah pemberian makanan tambahan untuk bisa mengatasi balita gizi kurang, gizi buruk, bahkan stunting baru," ujarnya.

Dirinya menambahkan, program Dinkes setiap Minggu melakukan rapat evaluasi melalui zoom dengan seluruh Puskesmas untuk menggenjot 12 standar pelayanan minimal kesehatan bagi masyarakat

"Kita tetap pastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus tersalurkan dengan baik, Karena hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan maksimal dan tepat sasaran," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved