Pilbup Buru

Dapat Nomor Urut 1, MDR: Satu Untuk Semua, Semua untuk Satu

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Muhammad Daniel Rigan (MDR) dan Danto bersyukur setelah hasil pengundian nomor urut, Senin (23/9/2024).

Penulis: Zainal Ameth | Editor: Salama Picalouhata
Zainal
Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Muhammad Daniel Rigan (MDR) dan Danto bersyukur setelah hasil pengundian nomor urut, Senin (23/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Muhammad Daniel Rigan (MDR) dan Danto bersyukur setelah hasil pengundian nomor urut, Senin (23/9/2024).

Pasalnya Kedu pasangan yang terkenal dengan akronim "Mandat" itu mendapat nomor urut 1.

Nomor urut yang disambut gembira oleh para relawan dan pendukung mereka.

Baca juga: Nomor Urut Pilbup Buru: Daniel-Danto No 1, Ikram-Sudarmo No 2, Aziz-Gadis No 3, Amustofa-Hamzah No 4

Setelah mendapatkan nomor urut, KPU mempersiapkan setiap paslon menyampaikan sambutan.

Masing-masing pasangan calon mendapat waktu 7 menit untuk memberikan sambutan mereka.

Sebagai pembicara pertama , MDR menekankan bahwa nomor urut 1 bukan sekadar angka, melainkan simbol kesatuan dan harapan bagi masa depan Kabupaten Buru.

"Satu untuk semua, semua untuk satu," teriak relawan Mandat dengan kompak.

MDR juga menekankan pentingnya semangat rendah hati dan taat kepada Tuhan dalam menempuh perjalanan politik.

 "Percayalah, seperti hari ini Allah telah memberikan tempat yang terbaik bagi kita dengan memberikan nomor yang terbaik, yaitu nomor satu," katanya.

MDR menegaskan bahwa nomor urut lainnya tetap memiliki nilai dan makna tersendiri. 

Ia mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kebersamaan, meski berbeda nomor urut, baju, atau partai. 

“Walau kita nomor berbeda, baju berbeda, partai berbeda, tapi hati untuk negeri tercinta harus satu. Kita semua harus mencintai tanah air, harus baku sayang,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya persatuan di antara masyarakat Buru. 

Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan suku, agama, atau asal usul di Buru.

 "Tidak boleh ada orang adat, orang Cina, Buton, Sula, Jawa. Kita semua adalah anak-anak Buru, kita satu, kita semua anak negeri yang potong pusa di tanah Buru," ujarnya.

MDR menjelaskan, hubungan baiknya dengan calon lain harus tetap terjaga. 

Ia menyebut Amustofa Besan, Ikram Umasugi, dan Aziz Hentihu sebagai keluarga. 

Bahkan Gadis Umasugi juga dianggap bagian dari keluarga besarnya.

Ia melanjutkan, pandangan politik boleh berbeda, program boleh berbeda, tapi hati tetap satu untuk menjaga politik yang berjuluk Buppolo tersebut.

“Kita semua satu keluarga. Pandangan politik boleh berbeda, program boleh berbeda, tapi hati tetap satu, untuk menjaga politik di negeri tercinta ini,” tambah MDR.

Di akhir sambutannya, MDR berharap pasangan Mandat dapat membawa perubahan bagi Buru, menjaga suasana politik yang harmonis, dan menjadi "lilin perubahan" untuk Buppolo.

"Mandat akan membawa lilin lilin perubahan untuk Buppolo," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved