Update Harga Pasar

Harga Umbi-umbian di Pasar Namlea Maluku Melonjak Naik

Harga berbagai jenis umbi-umbian di Pasar Inpres Namlea, Kabupaten Buru, mengalami kenaikan signifikan

Penulis: Zainal Ameth | Editor: Salama Picalouhata
Zainal
Harga umbi-umbian di Pasar Inpres Namlea, Kabupaten Buru, Maluku naik, Patatas dijual lima buah Rp20 ribu, Sabtu (24/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Harga berbagai jenis umbi-umbian di Pasar Inpres Namlea, Kabupaten Buru, mengalami kenaikan signifikan akibat cuaca panas yang berkepanjangan.

Ubi talas, ubi jalar, dan singkong adalah beberapa komoditas yang terkena dampak, dengan harga yang melonjak cukup drastis.

Pantauan TribunAmbon.com, di lokasi, harga patatas (ubi jalar) saat ini dijual dalam bentuk tumpukan berisi 5 buah seharga Rp20 ribu untuk ukuran sedang. 

Baca juga: KPU Maluku Tenggara Umumkan Syarat Pencalonan Bupati di Pilkada 2024, Simak Perubahannya!

Sebelumnya, dengan harga yang sama, pembeli bisa mendapatkan 8 buah. 

Untuk patatas berukuran kecil, harganya masih bertahan di angka Rp10 ribu per tumpuk.

"Penjual terpaksa menaikkan harga karena harga beli satu karung patatas melonjak menjadi Rp500 ribu, dari yang biasanya hanya Rp300 ribu," ujar Waliri Buton Lapandewa, salah satu pedagang di Pasar Namlea, Sabtu (24/8/2024).

Senada dengan patatas, harga kaladi (ubi jalar) juga mengalami kenaikan yang sama, dengan satu tumpuk kaladi berisi 5 buah kini dijual Rp20 ribu. 

Dikatakan, harga satu karung kaladi juga naik drastis dari Rp300 ribu menjadi Rp500 ribu.

Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada patatas dan kaladi. 

Singkong pun ikut naik, dengan harga satu tumpuk berisi 5 buah kini mencapai Rp20 ribu. 

Pedagang membeli singkong dengan harga Rp200 ribu per karung, padahal sebelumnya harga per karung hanya Rp150 ribu.

Menurut Lapandewa, cuaca panas yang melanda wilayah tersebut menyebabkan produksi umbi-umbian menurun, sehingga harga di pasar menjadi lebih tinggi.

"Cuaca panas membuat harga umbi-umbian naik," katanya.

Namun, tidak semua umbi-umbian mengalami kenaikan harga. 

Kumbili (ubi talas) masih dijual dengan harga stabil, yakni Rp10 ribu per tumpuk. 

Berbeda dengan patatas, kaladi, dan singkong yang dipasok dari daerah Unit, kumbili di Pasar Namlea sebagian besar dipasok dari daerah Waepoti, yang tampaknya tidak terlalu terdampak oleh cuaca panas. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved