Warga Ditembak
Istri Tertembak, Sang Suami Malah Diancam Tembak Mati oleh Oknum Anggota Polres Maluku Tenggara
Tanlain menuturkan, awalnya dia bersama istri dari arah Langgur hendak pulang ke rumah di kawasan Ohoijang.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Hendy Tanlain, suami korban penembakan diduga oleh oknum anggota Polres Maluku Tenggara juga sempat diancam bakal ditembak.
"Tembak ose kasih mati," tutur Tanlain menirukan ancaman oknum polisi tersebut, pada Minggu (14/7/2024) dini hari.
Tanlain menuturkan, awalnya dia bersama istri dari arah Langgur hendak pulang ke rumah di kawasan Ohoijang.
Dalam perjalanan, ia melihat salah seorang anak kompleks Ohoijang berlari dari arah Bank Mandiri menuju lokasi konflik.
Hendy pun menepikan sepeda motornya dan hendak melarangnya mendekati lokasi konflik.
“Namun dia jalan terus. Saat kami sampai di depan Toko Dody, aparat polisi sudah memukul adik kompleks ini,” tutur Tanlain.
Saat itu juga, Tanlain melihat dua orang polisi dengan mengendarai sepeda motor datang dan langsung menembak secara membabi-buta.
Baca juga: Ini Motif Oknum Polisi di Ambon Aniaya Tiga Anak di Bawah Umur Hingga Babak Belur
Baca juga: Keluarga Korban Penembakan di Maluku Tenggara Minta Polisi Tanggungjawab: Kami Minta Keadilan
Nahas, peluru yang dilepaskan dari moncong senjata api milik oknum polisi mengenai sang istri dan seketika terjatuh.
Seketika, Hendy berteriak meminta aparat untuk ebrhenti menembak.
Bukan malah berhenti, oknum polisi itu malah sempat mengeluarkan ancaman akan menembak dirinya.
“Senjata api yang ditembakkan itu mengenai kaki istri. Istri saya langsung terjatuh. Saya teriak kakak jangan tembak lagi. Oknum polisi tersebut mengatakan "tembak ose kasih mati," saya lantas lari menghindar,” tutur Tanlain.
Sembari menghindar, lanjut Tanlain, ia melihat kedua polisi langsung tancap gas dan pergi begitu saja.
“Saya kemudian segera ke rumah dan memberitahukan kepada bapak dan keluarga. Setelah kami semua ke tempat kejadian. Polisi pelaku penembakan malah tertawa-tawa,” ungkap Tanlain kesal.
Peristiwa begitu cepat. Tanlain dan keluarga kemudian kembali ke rumah untuk mengevakuasi istinya ke RSUD Karel Sadsuitubun.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.