Ambon Hari Ini
Kadisperindag Maluku Sebut Kapasitas Gedung Baru Mencukupi: Pedagang Bandel Tak Mau Masuk
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku,
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Berkaitan dengan pedagang kaki lima pasca pembongkaran Pasar Apung 1, 2 dan 3. Dikatakan, totalnya ada 550 pedagang.
Sehingga jumlah itu dinilainya cukup menempati sisa tempat kosong do gedung baru Pasar Mardika.
"Sementara setelah saya tugaskan staf untuk menghitung jumlah pedagang, mulai dari depan BCA sampai depan MANDIRI jumlah mereka kurang lebih 550 pedagang. Dengan demikian ada space yang belum terisi kurang lebih 400an," jelas Yahya.
"Mestinya ketika mereka diarahkan untuk masuk maka mereka menempati itu dan tidak keluar lagi," tambahnya.
Tempat dan Biaya
Yahya Kotta mengatakan, pihaknya berupaya agar semua pedagang bisa terakomodir di gedung baru Pasar Mardika.
Salah satu langkah strategis yang diambil yakni membagi meja jualan.
Dari sebelumnya ukuran 2x1 meter dibagi tuk menempatkan dua pedagang.
Bayaran per bulan pun hanya Rp. 600 ribu saja. Biaya tersebut sudah termasuk listrik, air dan kenyamanan para pedagang.
"Berikut dilihat dari ruang, sengaja kita membagi ukuran meja dari semula 1x2 menjadi 1x1. Itu diupayakan agar bisa menampung pedagang-pedagang yang nantinya tidak tertampung di lantai satu dan dua tapi dengan bayaran Rp. 600 per bulan," ujarnya.
"Itu berarti ada upaya untuk mengakomodir pedagang yang memang tidak terakomodir," katanya.
Menurutnya, para pedagang terkesan bandel dan tidak mengikuti aturan pemerintah.
Pedagang yang sebelumnya sudah masuk, saat ini mereka kembali berjualan di badan jalan.
"Mereka sudah diarahkan untuk masuk ke Pasar Mardika baru. Tapi lagi-lagi mereka keluar, tidak mau berjualan di dalam gedung," kesalnya.
Terpisah dari itu, salah seorang pedagang yang sementara berjualan di badan jalan mengaku terpaksa berjualan di luar gedung karena lebih laris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.