Sosok
Kisah Penjual Nasi Pulut Siram di Tulehu: Tanpa Modal Awal, Pinjam Beras Baru Bisa Jualan
Di Tulehu, tak satu orang pemilik nama panggilan itu, sehingga menjadi kebiasaan warga menyematkan latar belakang pekerjaan untuk mempermudah identifi
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Akhirnya, wanita paruh baya itu meminjam sekarung beras ketan berisi 70 Kg pada salah satu toko di daerah sekitar dengan perjanjian dilunasi setelah jualannya laris.
Di zaman itu, satu karung beras ketan masih dihargai Rp10 ribu.

Baca juga: Nasi Kelapa Nene Jo’o Jadi Legend di Negeri Hitu
“Dulu jualan tidak pakai modal tapi saya ambil dulu berasnya di toko. Satu karung dulu itu 70Kg Rp10 ribu,” kata Tehupelasurry kepada TribunAmbon.com di kediamannya, Kamis (23/5/2024).
Setelah meminjam sekarung beras ketan, Tehupelasurry kemudian menanak butiran-butiran beras itu untuk diolah sebagai Nasi Pulut Siram dan dijual kepada warga sekitar.
Laris manis terjual, Mama Biba kemudian melunasi pinjaman satu karung beras yang diambil sejak awal, agar kemudian bisa mengambil beras lagi.
“Jadi setelah pinjam beras saya masak jadi Nasi Pulut Siram, kalau sudah laris semua langsung saya bayar beras yang dipinjam ke toko supaya bisa ambil beras lagi untuk jualan berikutnya,” terangnya.
Kini, usaha kuliner yang dijajakan secara sederhana diatas meja kayu berukuran 1,5x0,5 meter tepat di depan rumahnya itu telah berbuah manis.
Berbagai pelanggan dari segala penjuru baik dari Kota Ambon, Pulau Seram, hingga ibu kota negara yakni Jakarta sudah mengetahui kelezatan kuliner Nasi Pulut Siram itu.
Jerih payahnya itu telah membawa kesuksesan tersendiri bagi anak-anaknya.
Dimana, satu diantara empat anaknya berhasil menjadi seorang prajurit TNI.
Sementara satu anak lainnya berhasil meraih gelar sarjana pada salah satu perguruan tinggi.
Tak hanya itu, wanita berusia 66 tahun itu juga bisa menjalankan ibadah umroh lewat hasil jualan Nasi Pulut Siram ini.
“Jadi Alhamdulillah, dengan menekuni bisnis ini anak-anak saya bisa selesai sekolah. Ada yang sudah jadi tentara, sarjana, dan saya umroh juga dari penghasilan jualan nasi pulut ini,” tandas wanita paruh baya itu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.