Masalah Sampah di Maluku Tengah

Soal Sampah Tutupi Sebagian Badan Jalan Tulehu-Suli, DLH Maluku Tengah Sebut Belum Ada Anggaran

Imbas anggaran minim, DLH Maluku Tengah mengakui belum bisa menangani masalah sampah yang ada di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Tanita Pattiasina
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
Ada sofa bekas di antara tumpukan sampah di tepi jalan raya di kawasan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (12/2/2024). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengakui belum bisa menangani masalah sampah yang ada di Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon.

Pasalnya, DLH Malteng memiliki keterbatasan anggaran.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah B3 Limbah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Maluku Tengah, La Rehema Kaimudin, di Masohi, Selasa (13/2/2024).

Kaimudin mengatakan akibat keterbatasan anggaran, DLH Malteng pun tak bisa membuat kebijakan lanjutan untuk menangani sampah di kawasan tersebut.

Meskipun Pantauan TribuAmbon.com di lokasi sejak Senin kemarin, sampah sepanjang 20 Meter itu tak hanya mengotori bahu jalan di kawasan setempat namun juga mengeluarkan aroma tak sedap.

"Lalu kemudian untuk 2024 ini kan kita belum ada dana untuk penanganan sampah perbatasan jadi kita belum bisa mengambil langkah," kata Kaimudin.

Baca juga: Sampah Tutupi Sebagian Badan Jalan Tulehu - Malteng, Juga Ada Kursi Sofa Rusak

Baca juga: Buang Sampah Sembarangan, 10 Titik di Sepanjang Jl Provinsi Negeri Hitu-Hunuth Ini Kerap Jadi Target

Dijelaskan, sebenarnya untuk pengelolaan sampah perbatasan itu pihaknya punya program tiga bulan sekali dan itu sudah dilakukan sejak 2023 tahun lalu.

Sementara awal tahun ini, pihaknya sendiri masih belum bisa berbuat apa-apa sebab masih terkendala anggaran.

“Program untuk penanganan sampah di perbatasan itu, terutama kecamatan Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat, ada tiga Kecamatan itu, memang kita punya program ada, karena waktu itu memang ada kita punya dana sehingga itu kan program ya tiga bulan sekali dan itu kita pakai mobil dari sana, tenaga dari sana lalu kemudian pembuangannya juga TPA, kita juga kan tidak ada (TPA) karena itu kan dibuang di atas di Toisapu itu," jelas Kaimudin.

Menyoal perihal kapan ada langkah konkrit untuk pembersihan atau dipindahkan sampah tersebut ke TPA, ia belum bisa berkomentar apa-apa selain menjelaskan adanya ketersediaan anggaran.

"Artinya semua ini kan ada arahan to, artinya kita mau bergerak kecuali ada dana sehingga kita belum bisa jalan sampai saat ini," terangnya.

Ditambahkan untuk informasi ini sebelumnya dirinya sudah membicarakan perihal ini bersama Kepala Dinas bersangkutan untuk membahas soap rencana anggaran.

"Ini kan setelah kemarin-kemarin kita pertemuan dengan kadis direncanakan setelah DPA duduk kita akan usulkan untuk biaya tambahan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa sampah kembali menutupi sebagian jalan raya di kawasan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (12/2/2024).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved