Miris, Ruas Jalan Penghubung Negeri Watludan - Trana Rusak Puluhan Tahun Tak Diperhatikan Pemerintah

Laporan Kontrinutor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Ruas jalan penghubung dua Negeri bertetangga di Kecamatan TNS, Maluku Tengah yakni Negeri Watludan dan Trana hingga kini tak ada perhatian dari Pemerintah.

Padahal ruas jalan satu-satunya di kawasan tersebut rusak parah dan sangat menghambat kelancaran transportasi warga setempat.

Bahkan jalan tersebut telah rusak selama berpuluh tahun dan urung diperbaiki pemerintah.

"Harapan kami, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah minimal dapat meninjau langsung kondisi terkini jalan yang ada agar dapat segera disikapi dengan perbaikan,” kata Ketua Saniri setempat, Wempi Wewra, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Juliana: Ikan di Teluk Ambon Kurang Gizi Karna Makan Sampah

Baca juga: Caleg Ini Ngaku Bakal Jual Ginjal tuk Dana Kampanye: Biar Bisa Lebih Amanah jika Terpilih

Dijelaskannya, lebih dari separuh ruas jalan sudah berlubang karena termakan usia.

Bila musim kemarau tiba jalan tersebut sangat berdebu. Namun sebaliknya saat musim hujan banyak genangan air karena lubang pada badan jalan.

Tidak sedikit warga yang mengalami kecelakaan tunggal saat hujan karena genangan air menutup lubang - lubang pada jalan.

 “Kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan. Kerusakan jalan sudah parah. Sangat mengganggu akses transportasi warga," tambahnya.

Dirinya mengaku sempat pesimis terhadap perbaikan jalan yang ada.

Sebab, menurutnya, kondisi faktual jalan sudah beberapa kali ditinjau oleh instansi teknis Dinas PUPR Malteng, namun tidak pernah ada kelanjutan.

Upaya mendorong perbaikan jalan juga sudah dilakukan melalui jalur birokrasi dengan memasukkan proposal ke Pemkab Malteng, namun tidak pernah ditanggapi.

"Semoga di kepemimpinan Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa, perbaikan jalan sebagaimana harapan masyarakat bisa terealisasi," katanya berharap.

Akses jalan penghubung Negeri Watludan dan Trana sekitar 2 Kilometer memang sudah dalam kondisi tidak layak.

Pengendara sepeda motor maupun pengendara kendaraan roda empat umumnya sudah enggan melintasi jalan yang ada.