Kepemiluan
Kritik dan Pertanyaan soal Makan Malam Jokowi dan Prabowo Jelang Debat Ketiga Capres
Beberapa pihak menilai pertemuan itu merupakan sinyal dukungan Jokowi kepada Prabowo, yang maju dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) dengan d
Umam mengingatkan, sikap Jokowi yang semakin vulgar ini bisa berdampak pada keberpihakan aparat negara dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Banyak Tanggapan Miring soal Joget Gemoy Prabowo Subianto, Begini Responnya
"Ketika presiden menunjukkan dukungan politik yang semakin vulgar, akibatnya struktur kekuasaan dan aparatur negara bergerak dalam ruang psikologis keberpihakan pada paslon yang didukung oleh penguasa," kata Umam kepada Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).
Dalam keadaan seperti itu, kata Umam, pelanggaran etik dan aturan pemilu akan dianggap wajar. Laporan dugaan kecurangan pemilu pun tidak akan ditanggapi secara serius oleh lembaga pengawas.
"Di situlah esensi demokrasi yang adil dan transparan menjadi semakin layak dipertanyakan," ujar Umam.
Sementara itu, Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Wasisto Raharjo Jati berpendapat Presiden Jokowi harus segera menyampaikan klarifikasi.
Menurutnya, makan malam Jokowi dan Prabowo bisa dimaknai secara ganda yakni pertemuan presiden dengan menterinya dan hubungan antar politisi.
Karena itu, agar situasi tidak semakin gaduh sebaiknya Jokowi segera menyampaikan klarifikasi.
“Supaya tidak menimbulkan multi interpretasi di ruang publik terlebih lagi di masa kampanye sekarang ini yang kian naik tensi politiknya,” tutur Jati saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/1/2024).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.