RSUD Haulussy Digembok

RSUD Haulussy Ambon Digembok karena Tak Bayar Harga Lahan, Ini Penjelasan Sekda Maluku

Saat ini, katanya, Pemprov Maluku sementara menindaklanjuti surat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

|
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbom.com / Tanita Pattiasina
Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie mengungkapkan alasan belum dibayarkannya harga lahan ke pemilik tanah Yohanis Tisera. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie mengungkapkan alasan belum dibayarkannya harga lahan ke pemilik tanah Yohanis Tisera.

Sadali beralasan pemerintah perlu berhati-hati sebelum membayarkan lahan tersebut.

Saat ini, katanya, Pemprov Maluku sementara menindaklanjuti surat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Pasalnya, banyak yang klaim soal Lahan RSUD dr M Haulussy Ambon tersebut.

“Ada surat dari BPK dan akan kita tindak lanjuti sebab banyak yang mengklaim soal lahan RSUD dr M Haulussy Ambon," kata Sadali kepada TribunAmbon.com saat doorstop, di Islamic Center, Kamis (28/12/2023) sore.

Lanjut dijelaskannya, terkait dengan penggembokan, pihaknya telah memerintahkan Biro Hukum untuk menangani masalah tersebut.

“Kita sudah perintahkan Biro hukum dan OPD terkait untuk konsolidasi terkait masalah itu, karena disitu banyak kepentingan dan banyak pula yang mengklaim punya lahan sehingga pemerintah daerah harus hati hati dalam mengambil langkah," tandasnya.


Sementara itu, Pantauan TribunAmbon.com di RSUD Haulussy, penggembokan telah dilakukan oleh Kuasa Hukum Tisera, sekitar pukul 7.30 WIT, Kamis.

Mulai dari pintu gerbang utama dan pintu keluar digembok.

Salah satu pengunjung yang ingin berobat ke dokter saraf pun tak bisa masuk dan diinformasikan untuk ke rumah sakit lain ataupun menghubungi dokter saraf yang dimaksud.

"Mohon maaf bu, untuk pelayanan tidak ada, kita tutup sementara sampai pemberitahuan selanjutnya," kata salah seorang pegawai kepada pengunjung.

Kuasa Hukum Tisera, Adolof Gerrit Suryaman mengatakan, pihaknya terpaksa menggembok Rumah Sakit lantaran Pemerintah Provinsi Maluku tak ada etikad baik dalam melunasi pembayaran lahan.

Bahkan, pihaknya telah memberikan toleransi pada pekan lalu.

“Untuk tindakan kami ini, kami fokus kepada bagaimana pemerintah provinsi membuka mata mereka untuk segera menyelesaikan masalah pembayaran ini dengan kami," kata Tisera.

Baca juga: Imbas Pemprov Tak Bayar Lahan, Hanya Ada 2 Pasien di RSUD Haulussy Ambon

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved