Pungli di Unpatti

Dugaan Pungutan Liar, Puluhan Mahasiswa Kembali Aksi Demo di Febis Unpatti

Koordinator aksi, Zulfikar Kelilauw mengatakan, aksi dilakukan lantaran tidak adanya transparansi dan pertanggungjawaban atas penjualan Totebag dan Ma

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Jenderal Louis
AMBON: Puluhan mahasiswa demo di halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pattimura, Ambon, Senin (13/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa kembali menggelar aksi demo di halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis, Universitas Pattimura (Unpatti), Senin (13/11/2023).

Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 12.30 WIT di lokasi, terlihat puluhan mahasiswa berorasi terkait adanya dugaan pungutan liar yang terjadi di Jurusan Akuntansi.

Massa menyalakan api pada tumpukan kayu dan kardus bekas tepat di tengah halaman fakultas.

Sementara pada depan pintu samping, massa membakar ban bekas.

Sontak asap pekat meliputi gedung-gedung Fakultas.

Peristiwa itu menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa termasuk para dosen dan pegawai.

Bahkan aktivitas perkuliahan terhenti lantaran aksi yang semakin memanas.

Massa aksi yang mencoba masuk ke dalam Gedung Fakultas dihadang sekuriti.

Tak berselang lama, para Pimpinan Fakultas pun keluar menemui massa, di antaranya; Dekan Febis Unpatti, Dr. Erly Leiwakabessy, Ketua Jurusan Akuntansi, Dr. Jefry Gasperz dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Bin Raudha Arif Hanoeboen.

Baca juga: Dugaan Pungli Tuk Proses Akreditasi Jurusan Akuntansi, Puluhan Mahasiswa Febis Unpatti Demo

Koordinator aksi, Zulfikar Kelilauw mengatakan, aksi dilakukan lantaran tidak adanya transparansi dan pertanggungjawaban atas penjualan Totebag dan Map yang menjadi kebijakan Jurusan Akuntansi.

"Kami minta transparansi biaya pembuatan dokumen borang yang dikerjakan menggunakan uang dari hasil penjualan Totebag dan Map kepada mahasiswa jurusan Akuntansi," ungkap koordinator yang merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan.

Menurutnya, karena telah menggunakan uang yang bersumber dari mahasiswa, maka harus ada laporan pertanggung jawabannya.

"Kami minta ada pertanggungjawaban untuk mahasiswa, karena uang yang digunakan bersumber dari mahasiswa," cetusnya.

Sehingga dia meminta agar jumlah penjualan totebag dan map dipaparkan secara terang benderang, termasuk implementasi penggunaan anggaran untuk apa saja.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved