Soal Rencana Perbaikan Terminal Mardika, Wattimena Sebut Pedagang Wajib Keluar dari Areal Terminal

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena pastikan rencana perbaikan Terminal Mardika tetap berlangsung.

TribunAmbon.com / Mesya Marasabessy
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena pastikan rencana perbaikan Terminal Mardika tetap berlangsung.

Pasalnya, saat ini waktu tahun anggaran 2023 sudah mulai habis sehingga tidak mungkin ditunda-tunda.

Sementara ini lanjutnya, sedang dalam proses lelang tender pengerjaan yang jika sudah selesai akan dilanjutkan dengan pengaspalan.

“Itu bukan ditunda-tunda, kan sementara proses lelang. Kita tidak menunda karena ini waktu sudah mau habis tahun anggaran.
Jadi selesai lelang proses pengaspalan berlangsung,” kata Wattimena, Rabu (25/10/2023).

Pedagang yang berjualan di dalam areal Terminal Mardika juga dipastikan akan keluar selama proses pengerjaan berlangsung.

“Karena itu kita mau memperbaiki sarana prasarana terminal untuk masyarakat.
Pedagang yang masuk dalam areal terminal tetap keluar,” tandasnya.

Diberitakan, Asosiasi Sopir Angkot Ambon (ASKA) mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera merealisasi rencana pengaspalan jalan di dalam kawasan Terminal Mardika.

Ketua Umum ASKA, Paulus Nikijuluw mengatakan, rencana pengaspalan itu sudah dibahas sejak jauh hari namun sudah tiga kali mengalami penundaan.

"Karena awalnya sesuai penjelasan Kadis Perhubungan bahwa Agustus tapi tidak jadi akhirnya janji September tapi alasan hujan, lalu sekarang bilangnya Oktober dan ini sudah akhir Oktober belum ada pekerjaan," kata Nikijuluw, Selasa (24/10/2023).

ASKA juga mempertanyakan apa yang menjadi kendala sehingga pengaspalan itu belum bisa dilakukan.

Mengingat, informasi yang mereka terima menyebutkan bahwa ada upaya dari organisasi pedagang untuk membatalkan pengaspalan itu.

Lantaran pengerjaan tersebut nantinya akan berkaitan dengan rencana pembongkaran lapak-lapak yang ada dalam kawasan Terminal.

Bahkan, beberapa orang dikabarkan juga menemui DPRD untuk minta agar pengaspalan itu ditunda hingga 2024 mendatang.

"Kita bicara kepentingan Angkutan Kota, kita kepentingan kota ini semakin bagus, makanya kita mendorong agar pengaspalan dan perbaikan drinase itu dapat dilakukan. Setelah itu, lalu mari kita duduk bersama, Pemerintah dan juga para pedagang, untuk bagaimana solusi bagi mereka," tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved