Info Daerah

Adu Mulut Terjadi di SPBU Masohi Lantaran Tak Kebagian Pertalite

Kepada TribunAmbon.com, Ajalan Alwi mengaku kesal lantaran tidak mendapat jatah pengisian BBM jenis Pertalite, padahal telah lama mengantri.

|
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
Tangkapan layar, adu mulut di SPBU Masohi, Kamis (7/9/2023) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNBON.COM - Adu mulut terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Masohi antara pelanggan dengan pegawai depot pengisian BBM Itu, Kamis (7/9/2023).

Kejadian itu direkam pelanggan yang terlibat adu mulut dan kemudian dibagikan ke sejumlah wartawan.

Kepada TribunAmbon.com, Ajlan Alwi mengaku kesal lantaran tidak mendapat jatah pengisian BBM jenis Pertalite, padahal telah lama mengantri.

Sementara, bersamaan mobil pelanggan lain yang mengantri di jalur paling kiri masih dilayani.

"Kesal saya tadi pas antre minyak, giliran saya mau mengisi petugas SPBU bilang Pertalite sudah habis," kata Ajalan Alwi kepada TribunAmbon.com.

"Bagaiman saya tidak kesal, di saat yang sama, mobil disebelah saya diberikan jatah pengisian, sementara kepada saya mereka bilang sudah habis, ini kan tidak masuk masuk akal," lanjutnya.

Dia pun merasa kondisi makin tidak beres; karyawan lainnya mengatakan telah menempatkan tanda peringatan Pertalite habis di area lajur masuk SPBU, namun nyatanya tidak ada tanda apapun.

Baca juga: Beda Pendapat, Mahasiswa Fakultas Teknik Unpatti Setuju Aturan Nadiem Kelulusan Tanpa Skripsi

Baca juga: GBPM Desak Kementerian PPPA Ikut Advokasi Korban Rudapaksa dengan Terlapor Bupati Thaher Hanubun

"Yang buat saya kesal lagi, sementara baku malawang, (adu mulut) dengan karyawan lain, datang satu orang temannya lagi lalu bilang ke saya itu kan Beta su Taru tanda tutup, tapi nyatanya tidak ada di lokasi makannya saya bilang mana tanda tutup mana, tidak ada," terang Ajlan.

Dijelaskan, jika memang ada pembatasan penjualan BBM pertalite, mestinya ada tanda penghalang atau pemberitahuan jika BBM pertalite sudah habis di pintu antrean.

"Siapa juga yang tidak kesal kalau pas giliran mau mengisi dibilang sudah habis. Kalau demikian, mestinya dari pintu masuk sudah dikasi tanda, tapi ini tidak ada samapeskali tanda peringatan itu," cetus Ajlan.

Merasa pelayanan publik yang buruk di SPBU tersebut, dirinya mengaku akan menyurat ke Komisi VII DPR RI yang bermitra langsung dengan Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perindustrian terkait buruknya pelayanan SPBU Masohi.

Tak hanya itu saja, Alwi juga melapor ke SPKT Polres Maluku Tengah lantaran tak terima disebut Bodoh.

"Tadi saya juga sudah membuat laporan polisi di Polres Maluku Tengah soal pidana pencemaran nama baik, karena didalam video itu kan dia bilang Beta bodok, sekolah dimana, gitu kan. dan nanti saya juga akan menyurat ke Komisi VII DPR RI terkait pelayanan buruk SPBU Masohi ini," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved