Ambon Hari Ini

Penanaman Kembali 500 Anakan Mangrove tuk Gantikan Ratusan Mangrove yang Mati di Poka

Komunitas lingkungan Moluccas Coastal Care (MCC) menanam 500 anakan mangrove jenis schyphipora di pantai Desa Poka, Teluk Ambon.

Mesya
Penanaman kembali 500 anakan mangrove untuk gantikan ratusan mangrove yang mengering dan mati di kawasan Poka, Kamis (11/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Komunitas lingkungan Moluccas Coastal Care (MCC) menanam 500 anakan mangrove jenis schyphipora di pantai Desa Poka, Teluk Ambon.

Itu merupakan penanaman kembali sebagai bentuk solusi atas mengeringnya ratusan mangrove kurang lebih hampir setahun akibat limbah minyak di kawasan tersebut.

“Hari ini kami melakukan aksi yang namanya kembalikan mangrove Poka yang kita ketahui sudah 10 bulan belum ada penanganan yang serius dari pemerintah, juga dari semua pihak untuk mengatasi kejadian keringnya mangrove yang ada di daerah Poka,” kata Direktur MCC, Teria Salhuteru, Kamis (11/5/2023).

Ia mengatakan, Meskipun tidak gampang karena sudah tercemar limbah minyak, namun ini sebagai uji coba, bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Nanti, lanjut Teria, BRIN yang akan mengawasi dan memantau, apakah 500 anakan mangrove ini akan hidup di kawasan pesisir Poka lagi atau tidak.

“Kita tahu bahwa ini sudah tercemar. Tapi ini kami coba saja. Karena masih ada satu dua anak mangrove yang terdapat masih bertahan. Berarti dia sudah beradaptasi dengan lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Akhirnya Mangrove akan Ditanam Lagi di Poka, Yang Mati Sudah Ditebang

Selain itu, Teria mengaku, penanaman ratusan mangrove ini juga bagian dari mengikuti perintah Presiden RI Joko Widodo, bahwa harus menanam 600 ribu mangrove.

“Kata Pak Jokowi, kalau misalnya ada yang mati, harus dicatat dan ditanam kembali. Jadi itu yang menjadi tekad kita. Dan kita punya kepedulian untuk penanaman mangrove,” katanya.

Ia berharap, dengan penanaman ini, mangrove pesisir Poka kembali tampak di depan jalan.

Karena, mangrove yang mengering ini sebelumnya adalah hasil penanaman dari komunitas lingkungan sejak 2017.

“Ini yang membuat kami sedih dan harus bergerak. Karena kalau misalnya pemerintah tidak bergerak, siapa pun tidak bergerak, komunitas, dan anak muda harus bergerak. Jadi 12 hari dari sekarang kita lihat apakah dia bisa bertahan atau tidak. Jadi ini uji coba sekaligus bertindak daripada tidak sama sekali,” ucap Teria.

Diketahui, aksi penanaman mangrove ini diikuti 108 orang yang tergabung dalam komunitas lingkungan, mahasiswa, warga sekitar, TNI, dan pihak PLN Desa Poka.

Sebelum penanaman mangrove, dilakukan penebangan sekitar 70 pohon mangrove yang sudah mengering dan pembersihan sampah sebanyak 7062,02 kilogram.

Diberitakan, Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku, Imran Sangadji mengatakan penyebab mangrove mati di depan PLTD Poka tak disengaja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved